HUBUNGAN KEBIASAAN MENGERINGKAN GENITALIA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI REMAJA DI MA MASYHUDIYAH GRESIK JAWA TIMUR

Keputihan pada remaja merupakan masalah kesehatan reproduksi yang kurang diperhatikan. Keputihan merupakan keadaan atau kondisi keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Penyebab terjadinya keputihan beragam salah satu diantaranya dikarenakan perawatan genitalia yang kurang tepat. Perawatan ge...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Amila, Ukhti Mukminah Ilmi
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39904/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Description
Summary:Keputihan pada remaja merupakan masalah kesehatan reproduksi yang kurang diperhatikan. Keputihan merupakan keadaan atau kondisi keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Penyebab terjadinya keputihan beragam salah satu diantaranya dikarenakan perawatan genitalia yang kurang tepat. Perawatan genitalia kurang tepat dapat menyebabkan genitalia menjadi lembab hal ini yang mempermudah timbulnya jamur penyebab keputihan (candida). Pada penelitian terdahulu disebutkan bahwa beberapa kebiasaan yang dapat membuat lembabnya genitalia diantaranya adalah frekuensi ganti celana dalam, penggunaan bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat, penggunaan celana dalam atau luaran yang tidak longgar (ketat), serta kebiasaan tidak terbiasa mengusap genitalia menggunakan tisu , handuk atau semacamnya setelah BAB dan BAK. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan mengeringkan genitalia berdasarkan empat indikator kebiasaan yang telah disebutkan dengan kejadian keputihan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional, menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Dengan menggunakan teknik total sampling dalam penggambilan sampel. Sampel yang didapatkan adalah 64 siswi remaja MA Masyudiyah Gresik. Hasil penelitian dengan 64 sampel menunjukkan lebih dari setengah responden (62,5%) mengelami kejadian keputihan dan terdapat 56,2% responden yang memiliki kebiasaan mengeringkan genitalia yang baik. Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan uji chi-square antara variabel kebiasaan mengeringkan genitalia dengan kejadian keputihan didapatkan nilai signifikansi (p=0,037) dan nilai koefisien kontingensi = 0,281 (nilai p=0,019). Kesimpulan penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan rendah antara kebiasaan mengeringkan genitalia dengan kejadian keputihan.