TERAPI LATIHAN PADA KASUS VSD PASCA OPERASI DENGAN RETENSI SEKRET
VSD atau Ventricular Septal Defect merupakan salah satu penyakit kelainan jantung bawaan yang ada sejak bayi dilahirkan. Defek tersebut sering pada pars membranous septum interventrikuler (membranous atau infracristal VSD) pada bagian posterior dan anterior dari lembaran septum dari katup trikus...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/39909/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39909/4/244.%2039909.pdf http://repository.unair.ac.id/39909/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | VSD atau Ventricular Septal Defect merupakan salah satu penyakit
kelainan jantung bawaan yang ada sejak bayi dilahirkan. Defek tersebut sering
pada pars membranous septum interventrikuler (membranous atau infracristal
VSD) pada bagian posterior dan anterior dari lembaran septum dari katup
trikuspidal. Pada anak dengan defek septum ventrikel (VSD), terjadi peningkatan
aliran darah ke paru. Semakin besar VSD, semakin meningkat aliran darah ke
paru maka risiko infeksi saluran pernafasan akut dan gagal jantung meningkat dan
menganggu fungsi paru. Fungsi paru yang baik penting untuk pemeliharaan suplai
oksigen saat sebelum dan setelah dilakukan operasi. Pada saat pembedahan
dilakukan, terdapat zat anastesi yang mengakibatkan kelemahan otot-otot
pernafasan dan memasifkan silia. Sehingga banyak akumulasi sekret yang berada
di saluran pernafasan. Pada balita yang belum bisa berkoordinasi maka akan
kesulitan untuk mengeluarkan sekretnya secara mandiri. Maka dari itu perlu
dilakukan terapi untuk mengeluarkan sekret tersebut agar tidak menimbun
semakin banyak. VSD adalah salah satu penyakit jantung bawaan yang paling
umum, terjadi 40% dari semua kelainan pada jantung. Prevalensi pada bayi baru
lahir hingga 5% dilaporkan dari skrining dengan sangat sensitif warna doppler
pada echocardiography. Peran fisioterapi pasca operasi VSD untuk
mempertahankan serta meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
penderita dengan melakukan chest fisioterapi yaitu yang terdiri dari breathing,
positioning, postural drainage, coughing, huffing serta didukung dengan
nebulisasi dan suction. Hasil yang didapatkan setelah terapi selama 1 bulan di
rawat inap adalah dahak berkurang, frekuensi nafas berkurang yang
mengindikasikan sesak juga berkurang, serta banyak suction yang dilakukan oleh
ibu pasien jumlahnya menurun dari 40x menjadi 25x per hari. Pencegahan
akumulasi sekret pasca pembedahan sangat diutamakan, karena apabila terlanjur
banyak dan susah dikeluarkan akan menyebabkan problem sekunder pada paruparu
yang bisa berakibat fatal untuk pasien. Sedangkan pemulihan jantung bisa
dilakukan setelahnya dengan melakukan latihan endurance dan toleransi aktifitas. |
---|