TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER
Frozen shoulder adalah rasa nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi pada bahu. Mungkin timbul adanya trauma, mungkin juga timbul secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma. Keluhan utama yang dialami adalah penurunan kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan luas...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/39919/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/9/254.%2039919.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.39919 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.399192017-06-15T18:37:06Z http://repository.unair.ac.id/39919/ TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture Frozen shoulder adalah rasa nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi pada bahu. Mungkin timbul adanya trauma, mungkin juga timbul secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma. Keluhan utama yang dialami adalah penurunan kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan luas gerak sendi terjadi baik secara aktif maupun pasif. Kasus ini diakibatkan oleh penyusunan dan pembentukan jaringan parut pada sendi, melibatkan nyeri bahu dan hilangnya pergerakan. Secara epidemiologi terjadi sekitar usia 40-60 tahun. Dari 2-5% populasi sekitar 60% dari kasus ini lebih banyak mengenai perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Frozen shoulder dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu primer frozen shoulder dan sekunder frozen shoulder. Primer frozen shoulder adalah frozen yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan sekunder frozen shoulder adalah frozen yang diawali dengan trauma berarti pada bahu misal fraktur,dislokasi, dan luka bakar. Ada beberapa tahaban yang dialami oleh pasienfrozen shoulder, yakni: fasenyeri (painful), fase kaku (freezing), fase beku (frozen) fase mencair (thawingphase). Peran fisioterapi dalam kasus ini adalah mengurangi masalah kapasitas fisik dan meningkatkan kemampuan fungsional. Intervensi fisioterapi berupa Terapi Manipulasi, dan edukasi sebagai program latihan di rumah. Dalam laporan ini, pasien diberikan 5 kali terapi, sehingga didapatkan adanya penurunan nyeri dan peningkatan luas gerak sendi bahu. 2016 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/39919/1/ABSTRAK.pdf text id http://repository.unair.ac.id/39919/9/254.%2039919.pdf Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 (2016) TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian |
topic |
RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture |
spellingShingle |
RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
description |
Frozen shoulder adalah rasa nyeri yang mengakibatkan lingkup
gerak sendi pada bahu. Mungkin timbul adanya trauma, mungkin juga timbul
secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma. Keluhan utama yang
dialami adalah penurunan kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan
luas gerak sendi terjadi baik secara aktif maupun pasif. Kasus ini diakibatkan oleh
penyusunan dan pembentukan jaringan parut pada sendi, melibatkan nyeri bahu
dan hilangnya pergerakan. Secara epidemiologi terjadi sekitar usia 40-60 tahun.
Dari 2-5% populasi sekitar 60% dari kasus ini lebih banyak mengenai perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. Frozen shoulder dapat di klasifikasikan menjadi
dua, yaitu primer frozen shoulder dan sekunder frozen shoulder. Primer frozen
shoulder adalah frozen yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan sekunder
frozen shoulder adalah frozen yang diawali dengan trauma berarti pada bahu misal
fraktur,dislokasi, dan luka bakar. Ada beberapa tahaban yang dialami oleh
pasienfrozen shoulder, yakni: fasenyeri (painful), fase kaku (freezing), fase beku
(frozen) fase mencair (thawingphase). Peran fisioterapi dalam kasus ini adalah
mengurangi masalah kapasitas fisik dan meningkatkan kemampuan fungsional.
Intervensi fisioterapi berupa Terapi Manipulasi, dan edukasi sebagai program
latihan di rumah. Dalam laporan ini, pasien diberikan 5 kali terapi, sehingga
didapatkan adanya penurunan nyeri dan peningkatan luas gerak sendi bahu. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 |
author_facet |
Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 |
author_sort |
Iva Dwi Kurnia, NIM011310213037 |
title |
TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
title_short |
TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
title_full |
TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
title_fullStr |
TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
title_full_unstemmed |
TERAPI LATIHAN PADA FROZEN SHOULDER |
title_sort |
terapi latihan pada frozen shoulder |
publishDate |
2016 |
url |
http://repository.unair.ac.id/39919/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/9/254.%2039919.pdf http://repository.unair.ac.id/39919/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681144619898765312 |