TERAPI LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PADA PENDERITA GUILLAIN BARRE SYNDROME

• Main Author: RIZKY YULIA YUDAWATI, NIM011310213012
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2016
• Subjects: RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/39929/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/39929/9/263.%2039929.pdf; http://repository.unair.ac.id/39929/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Guillain Barre Syndrome adalah penyakit langka yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem kekebalan sel-sel saraf. Kerusakan pada sistem kekebalan tersebut terinfeksi oleh virus maupun bakteri. Pada kondisi tubuh yang buruk seperti asupan gizi yang kurang atau kondisi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan antibodi tidak bekerja secara optimal. Sehingga mempermudah penyakit, virus maupun bakteri untuk menyerang. Kerusakan sistem kekebalan menimbulkan pembengkakan pada saraf tepi. Hal ini menyebabkan penurunan respon otot karena sistem saraf kesulitan menghantarkan rangsang. Kerusakan kekebalan atau antibodi ini terjadi karena infeksi oleh bakteri Campylobacter jejeni sebagai pemicu gejala GBS. Selain itu, bisa terjadi setelah orang tersebut mengalami flu atau infeksi virus lainnya seperti Cytomegalovirus dan virus Epstein Barr. Gejala utama yang biasanya terjadi berupa kelemahan pada keempat anggota gerak baik ekstremitas atas maupun ekstremitas bawah, arefleksia atau hiporefleksia yang bersifat general. Kelemahan dari keempat anggota gerak disebabkan kerena adanya penurunan kekuatan otot sehingga pasien mempunyai masalah pada kemampuan fungsional. Terapi latihan adalah sistematik perencanaan melakukan pergerakan tubuh, postur atau aktivitas fisik yang bermaksud untuk memberikan pasien/klien dengan tujuan memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan, memperbaiki, mengembalikan atau meningkatkan fungsi fisik, mencegah atau mengurangi faktor resiko yang berhubungan dengan kesehatan fisik penderita GBS, mengoptimalkan status kesehatan secara keseluruhan, kebugaran atau rasa kesejahteraan pada penderita GBS.