KINESIOTAPING DAN TERAPI LATIHAN UNTUK STABILISASI PADA ANKLE SPRAIN

Ankle Sprain adalah cidera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum karena terjadinya strech berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi. Pada umumnya sprain akibat jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sebastian Rhaki Yuril Ryantono, NIM011310213004
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39930/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39930/9/264.%2039930.pdf
http://repository.unair.ac.id/39930/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Ankle Sprain adalah cidera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum karena terjadinya strech berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi. Pada umumnya sprain akibat jatuh, terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek ,yang bias menyebabkan gangguan stabilitas pergelangan kaki. Kinesio taping terhadap peningkatan stabilisasi berpengaruh pada beberapa jaringan spesifik sebagai pendukung stabilisasi seperti ligamen, otot, saraf, dan vaskularisasi. Pemberian kinesio taping juga berperan sebagai stimulus terhadap saraf sensorik untuk menjaga Alignmen gerak pergelangan kaki. Pemasangan Kinesio taping pada pergelangan kaki dapat dilakukan secara fasilitasi Sprain ankle kronis terjadi karena adanya kelemahan otot dan kelemahan ligamen dengan pelatihan penguatan otot dan menambah LGS menggunakan Terapi Latihan, dalam bentuk latihan isotonic,isometric,strengthening dapat membantu serta memperbaiki kelemahan otot yang disebabkan kerusakan ligamen lateral kompleks. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode penempelan Kinesiotaping dan Terapi Latihan pada pasien ankle sprain. Pada studi kasus didapatkan pasien nyeri saat berdiri satu kaki pada kaki kananya, dan pasien merasa kurang nyaman untuk menumpu pada saat berlari karena adanya nyeri sehingga menggangu keseimbangannya. Intervensi fisioterapi untuk pasien adalah berupa Kinesiotaping dan Terapi latihan diberikan secara bertahap selama 4 hari. Setelah melakukan program latihan bertahap selama 4 hari. Untuk memperoleh hasil terapi yang optimal diperlukan kerjasama yang baik antara fisioterapis dan penderita sehingga bisa didapatkan hasil yang maksimal. Latihan mandiri yang dilakukan pasien secara rutin adalah terapi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan menambah fleksibilitas otot sedangkan penempelan kinesiotaping hanya sebagai fasilitasi kepada pasien untuk menjaga stabilisasi daripada pergelangan kakinya saat beraktivitas berat maupun ringan.