PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITIS KNEE BILATERAL DENGAN MENGGUNAKAN QUADRICEPS EXERCISE

Osteoarthritis atau disebut juga penyakit sendi degeneratif adalah suatu kelainan pada kartilago yang ditandai dengan perubahan klinis, histologi, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asistemik, tidak ada komponen sistemik. Osteoarthritis sering dialami oleh orang yang umurnya diatas 40 tahun . O...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Bayu Jadmiko, NIM011310213001
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39931/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39931/8/265.%2039931.pdf
http://repository.unair.ac.id/39931/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Osteoarthritis atau disebut juga penyakit sendi degeneratif adalah suatu kelainan pada kartilago yang ditandai dengan perubahan klinis, histologi, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asistemik, tidak ada komponen sistemik. Osteoarthritis sering dialami oleh orang yang umurnya diatas 40 tahun . Osteoarthritis paling sering mengenai lutut, panggul, tulang belakang, dan pergelangan kaki. Otot quadrisep merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi sebagai stabilisasi aktif sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan ekstensi lutut yang digunakan dalam aktifitas berjalan, berlari, melompat, menendang, dan lain sebagainya. Otot quadriseps memiliki kekuatan yang melebihi semua grup otot ekstensor yang ada pada ekstremitas tubuh. Otot quadriseps memerlukan kekuatan yang maksimal agar dapat melakukan fungsi dengan sempurna dan menghasilkan kekuatan otot yang tinggi. Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya prevalensi Osteoarthritis lutut tahun 2014 pada bulan Januari - Desember merupakan kasus terbesar urutan ke 2 dari 99 kasus yang ada mencapai 9,10 yaitu 360 orang dari 3.965 orang jumlah pasien rawat jalan. Dengan terapi latihan strengthening maka akan terjadi penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filamen aktin dan miosin yang diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga dengan terbentuknya serabut-serabut otot yang baru maka kekuatan otot dapat meningkat. Bila latihan itu dilakukan secara berulang – ulang maka akan terjadi peningkatkan stabilitas dan menurunkan inflamasi subkondral dikapsul sehingga mengurangi nyeri.