LATIHAN JALAN PADA PASIEN PASCA REKONSTRUKSI LIGAMENTUM KRUSIATUM ANTERIOR

Cedera Ligamen Krusiatum Anterior (LKA) adalah cedera lutut yang paling sering dialami atlet. Berdasarkan statistik medis di Sport Klinik RSUD Dr. Soetomo, rupture Ligamen Krusiatum Anterior (LKA) mencapai 27 angka kejadian dari 625 orang pada tahun 2015. Rekonstruksi adalah metode operatif untuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANNA YUNITASARI, NIM011310213007
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39936/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39936/12/270.%2039936.pdf
http://repository.unair.ac.id/39936/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Cedera Ligamen Krusiatum Anterior (LKA) adalah cedera lutut yang paling sering dialami atlet. Berdasarkan statistik medis di Sport Klinik RSUD Dr. Soetomo, rupture Ligamen Krusiatum Anterior (LKA) mencapai 27 angka kejadian dari 625 orang pada tahun 2015. Rekonstruksi adalah metode operatif untuk mengganti ligamen LKA dengan bahan yang lain (graft). Keberhasilan rekonstruksi LKA tidak hanya ditentukan oleh faktor operasi tetapi faktor rehabilitasi pasca operasi juga berpengaruh. Pasien dengan pasca rekonstruksi LKA cenderung mengalami perubahan pola jalan saat pasien melepaskan alat bantu berjalannya. Perubahan pola jalan ini disebabkan, penurunan kekuatan otot, keterbatasan LGS dan rasa tidak nyaman pada lutut / gangguan propioseptif. Pasien pasca rekonstruksi LKA 12 minggu mengalami gangguan pola jalan setelah diberikan latihan keseimbangan, memindahkan berat badan, berdiri pada satu tungkai, melangkah dan reedukasi berjalan didapatkan adanya perbaikan pada pola berjalan mendekati normal.