Hubungan Kadar Serum Kortisol Awal dengan Kejadian Infeksi pada Stroke Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Latas Belakang dan Tujuan Komplikasi infeksi pada stroke merupakan masalah utama dalam perawatan penderita stroke karena menentukan prognosis. Perubahan endokrin berupa kortisol adalah salah satu perubahan yang dapat diukur sebagai respon terhadap stress pada stroke akut. Pada fase akut kortisol be...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/39969/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/39969/2/PPDS.NEU.07-16%20Tar%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/39969/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latas Belakang dan Tujuan
Komplikasi infeksi pada stroke merupakan masalah utama dalam perawatan penderita stroke karena menentukan prognosis. Perubahan endokrin berupa kortisol adalah salah satu perubahan yang dapat diukur sebagai respon terhadap stress pada stroke akut. Pada fase akut kortisol bersifat sebagai pro inflamasi, tetapi pada kadar semakin tinggi kortisol menyebabkan terjadinya penurunan sistem imun sehingga penderita rentan mengalami infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar serum kortisol awal dengan kejadian infeksi pada penderita stroke akut.
Metode
Studi kohort prospektif dilakukan pada 32 penderita stroke akut yang datang di ruang Seruni, Seruni A, dan Seruni B RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan memenuhi kriteria inklusi-eksklusi selama periode Desember 2015- Februari 2016. Sebanyak 2 cc darah vena dalam 48 jam sejak awitan stroke, diperiksa kadar kortisol serum pada pukul 06.00-08.00. Selama 7 hari perawatan di rumah sakit, penderita diobservasi dan diamati tanda-tanda infeksi, baik secara klinis maupun dengan pemeriksaan penunjang sesuai dengan definisi operasional.
Hasil
Pada kelompok dengan infeksi didapatkan 8 orang (50%) dengan kadar kortisol tinggi (p=0,015; RR 15,000; IK 95% 1,583–143,171); 6 orang (50%) dengan penggunaan kateter urine (p=0,049; RR 6,667; IK 95% 1,067–30,085); dan 6 orang (54,5%) menggunakan NGT (p=0,035; RR 7,200; IK 95% 1,311 – 39,557). Pada analisa multivariate didapatkan Odds Ratio (OR) 15,468 berdasarkan kadar kortisol tinggi dan OR 7,469 berdasarkan pemakaian NGT.
Kesimpulan
Kadar kortisol tinggi dan pemakaian NGT berpengaruh terhadap kejadian infeksi pada stroke akut dengan kekuatan hubungan terbesar adalah kadar kortisol dengan nilai OR=15,468. |
---|