RISK ASSESSMENT PADA BOILER DI PT. INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG

Boiler adalah alat untuk membuat uap. Dalam pengoperasian boiler dapat menimbulkan beberapa bahaya, yaitu ledakan, kebakaran, defisiensi oksigen, gas beracun, iklim kerja, kebisingan, dan tergelincir atau terjatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan risk assessment terhadap kecelakaan ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ELIZA MARCELIANA ZEINDA, 101211133062
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40059/1/7.%20Abstract%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/40059/2/FKM.162-16%20Zei%20r.pdf
http://repository.unair.ac.id/40059/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Boiler adalah alat untuk membuat uap. Dalam pengoperasian boiler dapat menimbulkan beberapa bahaya, yaitu ledakan, kebakaran, defisiensi oksigen, gas beracun, iklim kerja, kebisingan, dan tergelincir atau terjatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan risk assessment terhadap kecelakaan kerja yang kemungkinan timbul dari pengoperasian boiler di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian observasional deskriptif. Objek penelitian ini adalah unit boiler yang ada di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang. Subjek penelitian ini adalah koordinator pengawas dan operator boiler. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa boiler di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang berjumlah 3 unit jenis pipa air dengan menggunakan bahan bakar MFO dan bahan bakar bantu HSD. Dari hasil identifikasi bahaya diperoleh 13 temuan bahaya dengan 6 bahaya kategori rendah, yaitu percikan api, cuaca yang panas, ceceran minyak, tangan terjepit, terbentur, dan kontak dengan pipa uap air yang panas; 4 bahaya kategori medium, yaitu kebisingan, arus listrik, terjatuh dan terpeleset dari ketinggian, dan pecahnya pipa; dan 3 bahaya kategori tinggi, yaitu bocoran uap air, tekanan tinggi, dan radiasi sinar UV. Pada pengendalian risiko terdapat 6 bahaya kategori nilai kontrol sangat baik, 5 bahaya kategori nilai kontrol diimplementasikan dengan baik, dan 2 bahaya kategori nilai kontrol diimplementasikan dengan cukup baik. Setelah dilakukan upaya pengendalian didapatkan risiko sisa, yaitu 5 risiko dengan kategori tidak ada risiko dan 8 risiko kategori rendah. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahaya boiler di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang yang mempunyai risiko tinggi adalah bahaya bocoran uap air, tekanan tinggi, dan radiasi sinar UV. Perusahaan disarankan untuk melakukan maintanance dan mengurangi kemungkinan risiko sampai batas rendah atau aman.