PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT

Permasalahan ameloblastoma rekuren (kekambuhan) merupakan problem kesehatan saat ini yang frekuensi kejadiannya cenderung meningkat dan berpotensi menjadi keganasan rongga mulut. Penanganan ameloblastoma rekuren sering menimbulkan kontroversi sehingga menambah dampak stres fisik dan emosional bagi p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K).
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40105/1/gdlhub-gdl-grey-2016-aguspeter-40585-pg.10-16-p.pdf
http://repository.unair.ac.id/40105/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
id id-langga.40105
record_format dspace
spelling id-langga.401052016-11-06T15:33:53Z http://repository.unair.ac.id/40105/ PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K). RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer) RK1-715 Dentistry Permasalahan ameloblastoma rekuren (kekambuhan) merupakan problem kesehatan saat ini yang frekuensi kejadiannya cenderung meningkat dan berpotensi menjadi keganasan rongga mulut. Penanganan ameloblastoma rekuren sering menimbulkan kontroversi sehingga menambah dampak stres fisik dan emosional bagi penderitanya mengingat beban biaya yang harus ditanggung cukup besar baik bagi penderita, keluarga maupun fasilitas pelayanan kesehatan pada umumnya. Di samping itu kecenderungan ameloblastoma rekuren menjadi keganasan rongga mulut atau kanker rongga mulut (KRM) akan menambah jumlah penderita KRM yang terbanyak jenis karsinoma rongga mulut serta akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas KRM jika belum ditemukan solusi penanganan yang tepat dan memuaskan. Ameloblastoma merupakan tumor jinak, secara klinis nampak ganas atau lokal invasif, dijumpai 1�10% dari seluruh tumor jinak dalam rongga mulut, usia 30�50 tahun namun bisa terjadi pada usia muda (Mac Donald, et.al., 2004; Marcelo, et.al., 2008). Data terkini mengenai prevalensi ameloblastoma belum kami dapatkan namun kasus tumor ameloblastoma pada tahun 1993 sering ditemukan 35,6% dari 171 kasus tumor rongga mulut yang dirawat pada Seksi Bedah Kepala Leher, Lab/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam kurun waktu satu tahun (Soeprapto, 1993). Patogenesis ameloblastoma juga masih belum jelas diketahui sampai saat ini. Terapi ameloblastoma meliputi terapi pembedahan konservatif seperti enukleasi dan kuretase serta terapi pembedahan radikal yaitu reseksi total, partial dan marginal tulang rahang namun masih terjadi kontroversi untuk menentukan terapi yang tepat di beberapa Pusat Pendidikan Rumah Sakit di Indonesia maupun di luar negeri. Hal inilah yang mengakibatkan angka kekambuhan dengan pembedahan konservatif semakin meningkat 33,3�74,2% sedangkan lebih separuh kasus ameloblastoma dengan pembedahan radikal reseksi selama 29 tahun ditemukan metastasis regional sebanyak 2�5% dan lebih 80% mengadakan metastasis jauh ke paru (Lawrence MC Ari JC, 2009). UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/40105/1/gdlhub-gdl-grey-2016-aguspeter-40585-pg.10-16-p.pdf Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K). (2010) PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
topic RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer)
RK1-715 Dentistry
spellingShingle RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer)
RK1-715 Dentistry
Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K).
PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
description Permasalahan ameloblastoma rekuren (kekambuhan) merupakan problem kesehatan saat ini yang frekuensi kejadiannya cenderung meningkat dan berpotensi menjadi keganasan rongga mulut. Penanganan ameloblastoma rekuren sering menimbulkan kontroversi sehingga menambah dampak stres fisik dan emosional bagi penderitanya mengingat beban biaya yang harus ditanggung cukup besar baik bagi penderita, keluarga maupun fasilitas pelayanan kesehatan pada umumnya. Di samping itu kecenderungan ameloblastoma rekuren menjadi keganasan rongga mulut atau kanker rongga mulut (KRM) akan menambah jumlah penderita KRM yang terbanyak jenis karsinoma rongga mulut serta akan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas KRM jika belum ditemukan solusi penanganan yang tepat dan memuaskan. Ameloblastoma merupakan tumor jinak, secara klinis nampak ganas atau lokal invasif, dijumpai 1�10% dari seluruh tumor jinak dalam rongga mulut, usia 30�50 tahun namun bisa terjadi pada usia muda (Mac Donald, et.al., 2004; Marcelo, et.al., 2008). Data terkini mengenai prevalensi ameloblastoma belum kami dapatkan namun kasus tumor ameloblastoma pada tahun 1993 sering ditemukan 35,6% dari 171 kasus tumor rongga mulut yang dirawat pada Seksi Bedah Kepala Leher, Lab/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam kurun waktu satu tahun (Soeprapto, 1993). Patogenesis ameloblastoma juga masih belum jelas diketahui sampai saat ini. Terapi ameloblastoma meliputi terapi pembedahan konservatif seperti enukleasi dan kuretase serta terapi pembedahan radikal yaitu reseksi total, partial dan marginal tulang rahang namun masih terjadi kontroversi untuk menentukan terapi yang tepat di beberapa Pusat Pendidikan Rumah Sakit di Indonesia maupun di luar negeri. Hal inilah yang mengakibatkan angka kekambuhan dengan pembedahan konservatif semakin meningkat 33,3�74,2% sedangkan lebih separuh kasus ameloblastoma dengan pembedahan radikal reseksi selama 29 tahun ditemukan metastasis regional sebanyak 2�5% dan lebih 80% mengadakan metastasis jauh ke paru (Lawrence MC Ari JC, 2009).
format Other
NonPeerReviewed
author Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K).
author_facet Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K).
author_sort Peter Agus, Prof. Dr., drg., Sp.BM(K).
title PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
title_short PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
title_full PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
title_fullStr PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
title_full_unstemmed PENDEKATAN TERKINI DETEKSI DINI MOLEKULER AMELOBLASTOMA REKUREN DAN KANKER RONGGA MULUT
title_sort pendekatan terkini deteksi dini molekuler ameloblastoma rekuren dan kanker rongga mulut
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2010
url http://repository.unair.ac.id/40105/1/gdlhub-gdl-grey-2016-aguspeter-40585-pg.10-16-p.pdf
http://repository.unair.ac.id/40105/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144653774061568