MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA

Sapi perah merupakan mesin biologis yang sangat mengagumkan, dapat dibayangkan dengan intake pakan ternak yang berupa tumbuhan pakan dan pakan konsentrat akan menghasilkan produk berupa susu yang dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu sega...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh.
Format: Other NonPeerReviewed
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40114/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
id id-langga.40114
record_format dspace
spelling id-langga.401142016-08-04T00:30:39Z http://repository.unair.ac.id/40114/ MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh. Sapi perah merupakan mesin biologis yang sangat mengagumkan, dapat dibayangkan dengan intake pakan ternak yang berupa tumbuhan pakan dan pakan konsentrat akan menghasilkan produk berupa susu yang dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Berdasarkan hasil awal Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK) tahun 2011, jumlah sapi perah di Indonesia sebanyak 597.135 ekor dengan laju pertumbuhan 2,5%. Dari jumlah populasi tersebut sebagian besar terpusat di Pulau Jawa yaitu sebanyak 98% dan sisanya tersebar dibeberapa wilayah luar Jawa, sedangkan produksi susu sapi dalam negeri sampai saat ini baru mencapai sekitar 679.000 ton pertahun dan hanya mampu memenuhi 26% kebutuhan konsumsi susu nasional. Kecerdasan dan kualitas suatu bangsa sangat berkolerasi dengan seberapa besar konsumsi protein hewani oleh masyarakat di suatu negara, hal ini mengingat peran protein hewani dalam membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh protein nabati. Sumber protein asal hewan adalah daging, ikan, ayam, telur dan susu. Sapi perah menyumbang susu dan daging dalam pemenuhan kebutuhan protein nasional. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) triwulan I (Maret 2011), menyebutkan bahwa rata-rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita Menurut Kelompok Makanan adalah sebagai berikut: ikan 8,02 gram; daging 2,75 gram, telur dan susu 3,25 gram, atau total kebutuhan protein hewani sebesar 13,9 gram bandingkan dengan negara-negara berkembang seperti Brazil, Korea, China, Philipina dan Afrika Selatan yang memiliki konsumsi protein hewani sebesar 20–40 gram/kapita/hari. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Other NonPeerReviewed Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh. (2012) MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
description Sapi perah merupakan mesin biologis yang sangat mengagumkan, dapat dibayangkan dengan intake pakan ternak yang berupa tumbuhan pakan dan pakan konsentrat akan menghasilkan produk berupa susu yang dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Berdasarkan hasil awal Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau (PSPK) tahun 2011, jumlah sapi perah di Indonesia sebanyak 597.135 ekor dengan laju pertumbuhan 2,5%. Dari jumlah populasi tersebut sebagian besar terpusat di Pulau Jawa yaitu sebanyak 98% dan sisanya tersebar dibeberapa wilayah luar Jawa, sedangkan produksi susu sapi dalam negeri sampai saat ini baru mencapai sekitar 679.000 ton pertahun dan hanya mampu memenuhi 26% kebutuhan konsumsi susu nasional. Kecerdasan dan kualitas suatu bangsa sangat berkolerasi dengan seberapa besar konsumsi protein hewani oleh masyarakat di suatu negara, hal ini mengingat peran protein hewani dalam membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh protein nabati. Sumber protein asal hewan adalah daging, ikan, ayam, telur dan susu. Sapi perah menyumbang susu dan daging dalam pemenuhan kebutuhan protein nasional. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) triwulan I (Maret 2011), menyebutkan bahwa rata-rata Konsumsi Protein (gram) per Kapita Menurut Kelompok Makanan adalah sebagai berikut: ikan 8,02 gram; daging 2,75 gram, telur dan susu 3,25 gram, atau total kebutuhan protein hewani sebesar 13,9 gram bandingkan dengan negara-negara berkembang seperti Brazil, Korea, China, Philipina dan Afrika Selatan yang memiliki konsumsi protein hewani sebesar 20–40 gram/kapita/hari.
format Other
NonPeerReviewed
author Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh.
spellingShingle Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh.
MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
author_facet Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh.
author_sort Pudji Srianto, Prof. Dr., M.Kes., drh.
title MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
title_short MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
title_full MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
title_fullStr MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
title_full_unstemmed MENGELOLA AKTIVITAS SEKSUAL POSTPARTUM MENUJU TERCAPAINYA SWASEMBADA SAPI PERAH DI INDONESIA
title_sort mengelola aktivitas seksual postpartum menuju tercapainya swasembada sapi perah di indonesia
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2012
url http://repository.unair.ac.id/40114/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144655465414656