KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN
Pada dekade sembilan puluhan sebelum pertengahan 1997 Pemerintah Indonesia seringkali menyatakan bahwa fundamental perekonomian Indonesia adalah kuat dan tangguh. Pernyataan publik yang bernuansa politik itu mampu menebar rasa lega dan tentram pada masyarakat luas, tetapi sekaligus menyesatkan. Mem...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2002
|
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/40130/1/gdlhub-gdl-grey-2007-effendie-4216-pg13810.pdf http://repository.unair.ac.id/40130/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
id |
id-langga.40130 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.401302017-05-30T17:35:43Z http://repository.unair.ac.id/40130/ KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN Effendie, Prof. Ec Pada dekade sembilan puluhan sebelum pertengahan 1997 Pemerintah Indonesia seringkali menyatakan bahwa fundamental perekonomian Indonesia adalah kuat dan tangguh. Pernyataan publik yang bernuansa politik itu mampu menebar rasa lega dan tentram pada masyarakat luas, tetapi sekaligus menyesatkan. Memang tidak dapat dilupakan bahwa perekonomian pada saat itu mengalami pertumbuhan yang tinggi. Selama periode 1993-1995 pertumbuhan itu mencapai rata-rata 7,5%, dan pada tahun 1996 mencapai 7,8%. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini menjadi alasan kuat bagi Bank Dunia pada pertengahan tahun 1997 menyatakan bahwa Indonesia sustaining high growth. Dan laporan Bank Dunia pada CGI (Consultative Group on Indonesia) itu mencerminkan penilaian yang baik dari lembaga keuangan internasional terhadap kinerja perekonomian Indonesia sebelum mengalami keruntuhannya. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa sebelum pertengahan 1997 maka inflasi dapat dikendalikan pada tingkat yang relatif rendah. Sampai dengan tahun 1996 tingkat inflasi berada pada angka satu digit dan pada pertengahan tahun 1997 mencapai 6,47%. Tingkat inflasi yang rendah itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang cukup baik atas pendapatan yang diperolehnya. Gambaran perekonomian Indonesia yang cerah sebelum mengalami krisis itu tercermin pula dari peningkatan secara bertahap atas pendapatan perkapita sehingga pada awal tahun 1997 mencapai US $ 1.184. Dengan pendapatan perkapita itu Indonesia bukan tergolong negara miskin dan sudah dapat digolongkan pada jajaran negara berkembang. Selain itu cerahnya ekonomi Indonesia tersebut ditopang oleh cadangan devisa yang cukup besar UNIVERSITAS AIRLANGGA 2002 Other NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/40130/1/gdlhub-gdl-grey-2007-effendie-4216-pg13810.pdf Effendie, Prof. Ec (2002) KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English |
description |
Pada dekade sembilan puluhan sebelum pertengahan 1997 Pemerintah Indonesia seringkali menyatakan bahwa fundamental perekonomian Indonesia adalah kuat dan tangguh. Pernyataan publik yang bernuansa politik itu mampu menebar rasa lega dan tentram pada masyarakat luas, tetapi sekaligus menyesatkan. Memang tidak dapat dilupakan bahwa perekonomian pada saat itu mengalami pertumbuhan yang tinggi. Selama periode 1993-1995 pertumbuhan itu mencapai rata-rata 7,5%, dan pada tahun 1996 mencapai 7,8%. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini menjadi alasan kuat bagi Bank Dunia pada pertengahan tahun 1997 menyatakan bahwa Indonesia sustaining high growth. Dan laporan Bank Dunia pada CGI (Consultative Group on Indonesia) itu mencerminkan penilaian yang baik dari lembaga keuangan internasional terhadap kinerja perekonomian Indonesia sebelum mengalami keruntuhannya. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa sebelum pertengahan 1997 maka inflasi dapat dikendalikan pada tingkat yang relatif rendah. Sampai dengan tahun 1996 tingkat inflasi berada pada angka satu digit dan pada pertengahan tahun 1997 mencapai 6,47%. Tingkat inflasi yang rendah itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang cukup baik atas pendapatan yang diperolehnya. Gambaran perekonomian Indonesia yang cerah sebelum mengalami krisis itu tercermin pula dari peningkatan secara bertahap atas pendapatan perkapita sehingga pada awal tahun 1997 mencapai US $ 1.184. Dengan pendapatan perkapita itu Indonesia bukan tergolong negara miskin dan sudah dapat digolongkan pada jajaran negara berkembang. Selain itu cerahnya ekonomi Indonesia tersebut ditopang oleh cadangan devisa yang cukup besar |
format |
Other NonPeerReviewed |
author |
Effendie, Prof. Ec |
spellingShingle |
Effendie, Prof. Ec KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
author_facet |
Effendie, Prof. Ec |
author_sort |
Effendie, Prof. Ec |
title |
KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
title_short |
KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
title_full |
KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
title_fullStr |
KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
title_full_unstemmed |
KEBANGKITAN PEREKONOMIAN INDONESIA DARI KETERPURUKAN |
title_sort |
kebangkitan perekonomian indonesia dari keterpurukan |
publisher |
UNIVERSITAS AIRLANGGA |
publishDate |
2002 |
url |
http://repository.unair.ac.id/40130/1/gdlhub-gdl-grey-2007-effendie-4216-pg13810.pdf http://repository.unair.ac.id/40130/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681144658455953408 |