JEJARING PELAYANAN PENYAKIT INFEKSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MIKROBIOLOGI KLINIK DI INDONESIA
Pada masa kebudayaan kuno, orang menganggap bahwa penyakit adalah bentuk kutukan atau hukuman Tuhan kepada manusia (Smith dkk, 1964; Freeman, 1985). Bangsa Mesir mulai berpikir bahwa penyakit (pada saat itu banyak penyakit Lepra) bisa menular lewat sentuhan, namun sampai abad pertengahan belum banya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Airlangga
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/40139/1/gdlhub-gdl-grey-2007-kuntaman-4388-kkkka6-8.pdf http://repository.unair.ac.id/40139/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Pada masa kebudayaan kuno, orang menganggap bahwa penyakit adalah bentuk kutukan atau hukuman Tuhan kepada manusia (Smith dkk, 1964; Freeman, 1985). Bangsa Mesir mulai berpikir bahwa penyakit (pada saat itu banyak penyakit Lepra) bisa menular lewat sentuhan, namun sampai abad pertengahan belum banyak pemikir yang mencurigai kehidupan mikro sebagai penyebab penyakit. Makhluk hidup mikroskopis pertama diperlihatkan oleh Antony van Leeuwenhoek pada tahun 1676. Setelah itu banyak pemikir yang mencoba mencari penyebab penyakit infeksi. Pada tahun 1884, pemikir German (Robert Koch) menemukan cara mencari penyebab penyakit infeksi yang dikenal dengan Postulat Koch. Melalui Postulat ini, bisa dicari mikroba apa sebagai penyebab penyakit infeksi. Sejak itu pula berkembang mikrobiologi modern yang merupakan titik awal zaman keemasan mikrobiologi. Kemajuan mikrobiologi saat itu makin mempermudah para pemikir untuk mengembangkan lebih lanjut. Satu tahapan penting adalah perlunya menyembuhkan penyakit infeksi |
---|