MELINDUNGI, MENINGKATKAN, DAN MENDUKUNG PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI):Dalam Perspektif Hak Azasi Ibu dan Bayi
Indonesia, negeri kita tercinta yang gemah ripah loh jinawi saat ini seakan-akan terselimuti mendung duka yang kelam. Hantaman krisis multi dimensi, yang diawali dengan krisis ekonomi sejak tahun 1997, tidak kunjung membaik secara makro maupun mikro. Ancaman desintegrasi bangsa semakin menghantui da...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2002
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/40161/1/gdlhub-gdl-grey-2007-thahirsylv-5068-pg2410-k.pdf http://repository.unair.ac.id/40161/2/gdlhub-gdl-grey-2007-thahirsylv-5068-pg2410.pdf http://repository.unair.ac.id/40161/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Indonesia, negeri kita tercinta yang gemah ripah loh jinawi saat ini seakan-akan terselimuti mendung duka yang kelam. Hantaman krisis multi dimensi, yang diawali dengan krisis ekonomi sejak tahun 1997, tidak kunjung membaik secara makro maupun mikro. Ancaman desintegrasi bangsa semakin menghantui dan menguji rasa persatuan dan kesatuan sebuah bangsa besar. Teriakan Merdeka para pahlawan bangsa sepertinya hanyalah sebuah tiupan angin belaka bagi generasi penerus bangsa saat ini. Reformasi yang diharapkan dapat membawa bangsa kita ke keadaan yang lebih baik, masih belum terasa maknanya. Akankah reformasi saat ini hanya sebagai retorika dan eforia semata..? Akankah kita semua menjadi saksi keterpurukan semua ini..? Ataukah semua dapat bangkit kembali menjadi salah satu bangsa yang dihuni insan-insan madani dan berkualitas..? Semua kejadian di negara dan masyarakat kita akhir-akhir ini mengharuskan kita kembali menunduk dan merenung. Tidak cukup hanya dengan menyatakan keprihatinan, namun semua upaya dan doa tetap harus kita ikhtiarkan bersama. Sumber daya alam yang melimpah sebagai karunia Illahi harus kita pertanggung¬jawabkan. Mampukah semua ini menghasilkan sebuah generasi baru yang berkualitas. Sebuah generasi yang menjadi penerus bangsa dan akan membawa kita memasuki kehidupan yang tidak hanya merdeka dari ketertindasan. Namun merdeka dalam arti sesungguhnya, yakni merdeka dalam kehidupan yang berlandaskan keadilan dan kemakmuran. |
---|