PERBANDINGAN VISKOSITAS, TITIK NYALA DAN TITIK BEKU BIODIESEL DARI RUMPUT LAUT (Eucheuma denticulatum),MINYAK IKAN LEMURU (Sardinellla longiceps) DAN BIODIESEL KOMERSIL

Kebutuhan bahan bakar minyak saat ini semakin lama semakin meningkat, sehingga perlu dicari alternatif bahan bakar lain terutama dari bahan yang terbarukan. Saat ini sedang dikembangkan teknologi yang menggunakan bahan bakar alternatif terbarukan yaitu biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANDRY WIJAYANTO
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40296/1/gdlhub-gdl-s1-2015-wijayantoa-39501-4.--ring-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/40296/2/2.pdf
http://repository.unair.ac.id/40296/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kebutuhan bahan bakar minyak saat ini semakin lama semakin meningkat, sehingga perlu dicari alternatif bahan bakar lain terutama dari bahan yang terbarukan. Saat ini sedang dikembangkan teknologi yang menggunakan bahan bakar alternatif terbarukan yaitu biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak rumput laut Eucheuma denticulatum dan minyak ikan lemuru dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan biodiesel. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati dan membandingkan titik nyala, titik beku dan viskositas masing-masing jenis biodiesel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini ada 9, yaitu P0 (Biodiesel komersil), P1 (Biodiesel Eucheuma denticulatum 100 %), P2 (Biodiesel Eucheuma denticulatum 75% + Biodiesel komersil 25%), P3 (Biodiesel Eucheuma denticulatum 50% + Biodiesel komersil 50%), P4 (Biodiesel Eucheuma denticulatum 25% + Biodiesel komersil 75%), P5 (Biodiesel minyak ikan lemuru 100 %), P6 (Biodiesel minyak ikan lemuru 75% + Biodiesel komersil 25%), P7 (Biodiesel minyak ikan lemuru 50% + Biodiesel komersil 50%), dan P8 (Biodiesel minyak ikan lemuru 25% + Biodiesel komersil 75%). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter utama yang diamati adalah titik nyala, titik beku dan viskositas dari masing-masing perlakuan. Analisis data yang digunakan adalah uji nonparametrik dengan uji Friedman yang kemudian dilanjut dengan uji wilcoxon. Hasil yang diperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa hasil yang terbaik dari sembilan perlakuan adalah P8 yaitu biodiesel campuran minyak ikan lemuru 25% dengan Biodiesel komersil 75% memiliki spesifikasi titik beku -3oC, viskositas 4,02 mm2/s, titik nyala 47,9 oC.