RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara jelas respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella pada ayam peka dan kebal yang dapat digunakan sebagai landasan teori bagi pengembangan penelitian yang berkaitan. Sebanyak 85 ekor ayam pedaging CP-707 umu...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/40397/1/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-k.pdf http://repository.unair.ac.id/40397/2/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-7.pdf http://repository.unair.ac.id/40397/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.40397 |
---|---|
record_format |
dspace |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian |
topic |
SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems |
spellingShingle |
SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh Muchammad Yunus, Ph.D., M.Kes., Drh Mufasirin, M.Si., Drh RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
description |
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara jelas respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella pada ayam peka dan kebal yang dapat digunakan sebagai landasan teori bagi pengembangan penelitian yang berkaitan. Sebanyak 85 ekor ayam pedaging CP-707 umur 3 minggu dibagi menjadi 3 kelompok percobaan. Kelompok I (kelompok ayam peka) terdiri dari 40 ekor yang dipelihara sampai umur 5 minggu kemudian diinfeksi 1 x 103 dosis ookista bersporulasi E. tenella kemudian setiap 2 hari sekali ayam dikorbankan masing-masing sebanyak 5 ekor mulai hari ke 0 sampai hari ke 12 setelah infeksi untuk mengamati respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella dalam hubungannya dengan perubahan patologi (patogenitas) E. tenella pada ayam peka melalui pemeriksaan histologis dengan pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS) dan 5 ekor terakhir dilakukan perhitungan produksi ookista per hari mulai hari 7-12 setelah infeksi. Kelompok II (kelompok ayam terpapar) terdiri dari 40 ekor umur 3 minggu diinfeksi 1 x 103 dosis ookista bersporulasi E. tenella dan dilakukan perhitungan produksi ookista per hari mulai hari 7-12 setelah infeksi, kemudian umur 5 minggu dilakukan reinfeksi dengan dosis yang sama seperti infeksi pertama dan dilakukan prosedur yang sama seperti pada kelompok I untuk mengamati respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella dalam hubungannya dengan perubahan patologi (patogenitas) E. tenella pada ayam peka melalui pemeriksaan histologis dengan pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS). Pada kedua kelompok ayam tersebut dilakukan juga pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis (histopatologis) dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE) untuk mengetahui perubahan patologi (patogenitas) dan perkembangan intraseluler E. tenella. Kelompok III terdiri dari 5 ekor ayam yang dipelihara sampai umur 7 minggu dan tidak diinfeksi, kemudian dikorbankan bersama dengan 5 ekor ayam terakhir dari kelompok I dan II untuk diuji OD 405 dari IgA pada mukosa sekum. Respon sel goblet sekum diekspresikan dalam ratio rata-rata jumlah sel goblet yang aktif dan pasif dan komposisi mucin yang dihasilkan pada kedua kelompok ayam yang terinfeksi dibandingkan dengan ayam kontrol (ayam yang tidak di infeksi atau ayam yang dikorbankan pada hari ke 0 setelah infeksi pada kelompok I). Penghitungan rata-rata jumlah sel goblet dan macam mucin yang dihasilkan dilakukan per 10 unit kripta Lieberkuhn. Penghitungan produksi ookista per hari per ekor dilakukan pada awal produksi ookista (f hari ke 7) sampai akhir (f hari ke 12) setelah infeksi baik pada infeksi pertama maupun kedua dengan menggunakan metode pengapungan (New McMaster Chamber). Ayam peka ditandai dengan jumlah produksi ookista yang tinggi serta gejala klinis yang jelas sebaliknya ayam terpapar ditandai dengan jumlah produksi ookista sedikit atau hampir mendekati nol serta gejala klinis tidak kelihatan jelas pada infeksi kedua. Perubahan makroskopis ditandai peradangan, perdarahan dan pembesaran sekum beberapa kali dibandingkan sekum normal dan perubahan mikroskopis ditandai dengan banyak kerusakan epitel mukosa sekum, perdarahan, peradangan dan banyaknya proliferasi parasit pada sel epitel baik dalam stadium schizont maupun garnet pada infeksi pertama (ayam peka), sedangkan perubahan makroskopis dan mikroskopis pada infeksi kedua sangat tereduksi atau sedikit (ayam terpapar). Sel goblet aktif adalah sel goblet yang besar yang menunjukkan aktif memproduksi mucin dan sebaliknya sel goblet pasif adalah sel goblet kecil dan sedikit memproduksi mucin. Warna sel goblet terlihat biru yang menunjukkan tipe mucin adalah acid pada infeksi E. tenella melalui pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS). Perubahan jumlah sel goblet aktif menurun (hypoplasia) pada infeksi E. tenella pada ayam peka tetapi pada ayam terpapar tidak terjadi perubahan yang bermakna diduga berhubungan dengan dengan intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh parasit atau jumlah parasit yang dapat berkembang dengan baik. OD 405 Ig A pada mukosa sekum dari ayam yang terpapar lebih tinggi dari ayam peka dan ayam yang tidak diinfeksi. |
format |
Other NonPeerReviewed |
author |
Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh Muchammad Yunus, Ph.D., M.Kes., Drh Mufasirin, M.Si., Drh |
author_facet |
Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh Muchammad Yunus, Ph.D., M.Kes., Drh Mufasirin, M.Si., Drh |
author_sort |
Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh |
title |
RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
title_short |
RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
title_full |
RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
title_fullStr |
RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
title_full_unstemmed |
RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL |
title_sort |
respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler eimeria tenella pada ayam peka dan kebal |
publisher |
UNIVERSITAS AIRLANGGA |
publishDate |
2006 |
url |
http://repository.unair.ac.id/40397/1/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-k.pdf http://repository.unair.ac.id/40397/2/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-7.pdf http://repository.unair.ac.id/40397/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681144706876047360 |
spelling |
id-langga.403972016-10-30T22:35:42Z http://repository.unair.ac.id/40397/ RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh Muchammad Yunus, Ph.D., M.Kes., Drh Mufasirin, M.Si., Drh SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara jelas respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella pada ayam peka dan kebal yang dapat digunakan sebagai landasan teori bagi pengembangan penelitian yang berkaitan. Sebanyak 85 ekor ayam pedaging CP-707 umur 3 minggu dibagi menjadi 3 kelompok percobaan. Kelompok I (kelompok ayam peka) terdiri dari 40 ekor yang dipelihara sampai umur 5 minggu kemudian diinfeksi 1 x 103 dosis ookista bersporulasi E. tenella kemudian setiap 2 hari sekali ayam dikorbankan masing-masing sebanyak 5 ekor mulai hari ke 0 sampai hari ke 12 setelah infeksi untuk mengamati respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella dalam hubungannya dengan perubahan patologi (patogenitas) E. tenella pada ayam peka melalui pemeriksaan histologis dengan pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS) dan 5 ekor terakhir dilakukan perhitungan produksi ookista per hari mulai hari 7-12 setelah infeksi. Kelompok II (kelompok ayam terpapar) terdiri dari 40 ekor umur 3 minggu diinfeksi 1 x 103 dosis ookista bersporulasi E. tenella dan dilakukan perhitungan produksi ookista per hari mulai hari 7-12 setelah infeksi, kemudian umur 5 minggu dilakukan reinfeksi dengan dosis yang sama seperti infeksi pertama dan dilakukan prosedur yang sama seperti pada kelompok I untuk mengamati respon sel goblet sekum terhadap perkembangan intraseluler E. tenella dalam hubungannya dengan perubahan patologi (patogenitas) E. tenella pada ayam peka melalui pemeriksaan histologis dengan pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS). Pada kedua kelompok ayam tersebut dilakukan juga pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis (histopatologis) dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE) untuk mengetahui perubahan patologi (patogenitas) dan perkembangan intraseluler E. tenella. Kelompok III terdiri dari 5 ekor ayam yang dipelihara sampai umur 7 minggu dan tidak diinfeksi, kemudian dikorbankan bersama dengan 5 ekor ayam terakhir dari kelompok I dan II untuk diuji OD 405 dari IgA pada mukosa sekum. Respon sel goblet sekum diekspresikan dalam ratio rata-rata jumlah sel goblet yang aktif dan pasif dan komposisi mucin yang dihasilkan pada kedua kelompok ayam yang terinfeksi dibandingkan dengan ayam kontrol (ayam yang tidak di infeksi atau ayam yang dikorbankan pada hari ke 0 setelah infeksi pada kelompok I). Penghitungan rata-rata jumlah sel goblet dan macam mucin yang dihasilkan dilakukan per 10 unit kripta Lieberkuhn. Penghitungan produksi ookista per hari per ekor dilakukan pada awal produksi ookista (f hari ke 7) sampai akhir (f hari ke 12) setelah infeksi baik pada infeksi pertama maupun kedua dengan menggunakan metode pengapungan (New McMaster Chamber). Ayam peka ditandai dengan jumlah produksi ookista yang tinggi serta gejala klinis yang jelas sebaliknya ayam terpapar ditandai dengan jumlah produksi ookista sedikit atau hampir mendekati nol serta gejala klinis tidak kelihatan jelas pada infeksi kedua. Perubahan makroskopis ditandai peradangan, perdarahan dan pembesaran sekum beberapa kali dibandingkan sekum normal dan perubahan mikroskopis ditandai dengan banyak kerusakan epitel mukosa sekum, perdarahan, peradangan dan banyaknya proliferasi parasit pada sel epitel baik dalam stadium schizont maupun garnet pada infeksi pertama (ayam peka), sedangkan perubahan makroskopis dan mikroskopis pada infeksi kedua sangat tereduksi atau sedikit (ayam terpapar). Sel goblet aktif adalah sel goblet yang besar yang menunjukkan aktif memproduksi mucin dan sebaliknya sel goblet pasif adalah sel goblet kecil dan sedikit memproduksi mucin. Warna sel goblet terlihat biru yang menunjukkan tipe mucin adalah acid pada infeksi E. tenella melalui pewarnaan Alcian Blue-Periodic Acid Shiff (AB-PAS). Perubahan jumlah sel goblet aktif menurun (hypoplasia) pada infeksi E. tenella pada ayam peka tetapi pada ayam terpapar tidak terjadi perubahan yang bermakna diduga berhubungan dengan dengan intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh parasit atau jumlah parasit yang dapat berkembang dengan baik. OD 405 Ig A pada mukosa sekum dari ayam yang terpapar lebih tinggi dari ayam peka dan ayam yang tidak diinfeksi. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/40397/1/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/40397/2/gdlhub-gdl-res-2007-suwantiluc-4048-lp.104_-7.pdf Lucia Tri Suwanti, Dr., M.P., Drh and Muchammad Yunus, Ph.D., M.Kes., Drh and Mufasirin, M.Si., Drh (2006) RESPON SEL GOBLET SEKUM TERHADAP PERKEMBANGAN INTRASELULER Eimeria tenella PADA AYAM PEKA DAN KEBAL. UNIVERSITAS AIRLANGGA, -. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id - |