MASKULINISASI LARVA LOBSTER TAWAR (Cherax quadricarinatus) DENGAN PENGGUNAAN HORMON 17 Alfa-Metiltestosteron

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) memiliki beberapa kelebihan budidayanya, antara lain : relatif mudah dibudidayakan, dapat dijadikan udang hias, harga ukuran konsumsinya cukup tinggi, mengandung protein tinggi dan dagingnya lezat serta banyak disukai oleh konsumen (Wiyanto dan Hartono, 200...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Woro Hastuti Satyantini, M.Si., Ir., AKHMAD TAUFIQ MUKTI, M.Si., S.Pi.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40676/1/gdlhub-gdl-res-2008-satyantini-6237-kkckkl-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/40676/12/551.%2040676.pdf
http://repository.unair.ac.id/40676/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) memiliki beberapa kelebihan budidayanya, antara lain : relatif mudah dibudidayakan, dapat dijadikan udang hias, harga ukuran konsumsinya cukup tinggi, mengandung protein tinggi dan dagingnya lezat serta banyak disukai oleh konsumen (Wiyanto dan Hartono, 2003). Dalam perkembangan dan pertumbuhannya yaitu bahwa lobster air tawar jantan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan yang betina yaitu memiliki ukuran berat yang lebih besar dibandingkan betina. Namun terdapat kelemahan dalam produksinya yaitu bahwa dalam pemijahannya, induk betina yang mengerami telur tidak dapat menghasilkan benih yang semuanya berkelamin jantan. Perendaman larva udang galah dengan hormon 17 a¬metiltestosteron temyata efektif menghasilkan kelamin jantan sebesar 82,02% (Hadie dkk, 2001). Akan tetapi pada lobster air tawar yang memiliki kesamaan dengan udang galah belum diketahui secara langsung pengaruhnya, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh secara langsung perendaman larva lobster air tawar dalam hormone 17 a-metiltestosteron terhadap keberhasilan perubahan seks kelamin dan tingkat kelangsungan hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh perendaman hormon 17 a - metiltestosteron pada larva lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) terhadap keberhasilan merubah seks kelamin jantan, dan 2) mengetahui pengaruh perendaman hormon 17 a-metiltestosteron pads larva lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) terhadap tingkat kelangsungan hidupnya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Perikanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang digunakan adalah larva lobster air tawar umur 10, 15, 20, 25 dan 30 hari yang direndam dalam hormon 17 a¬metiltestosteron dengan dosis 2mg/i selama 24 jam dan larva lobster air tawar yang tidak direndam dalam hormon 17 a -metiltestosteron (kontrol). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Parameter uji adalah persentase seks kelamin jantan, tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva lobster air tawar. Analisis data dilakukan secara statistik dengan Uji F (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) diantara perlakuan dan perendaman hormon 17 a-metiltestosteron pada larva lobster air tawar umur 10 hari merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan persentase seks kelamin jantan tertinggi sebesar 76,77%. Tingkat kelangsungan hidup larva lobster air tawar menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perendaman hormon 17 a¬metiltestosteron pada larva lobster air tawar umur di bawah 10 hari setelah penetasan, dosis dan metode pemberian hormon 17 a-metiltestosteron terhadap perubahan jenis kelamin dan pertumbuhan lobster air tawar.