KARAKTERISASI SEROLOGIK ISOLAT VIRUS AVIAN INFLUENZA DARI BURUNG PUYUH

Sejak masuknya wabah penyakit eksotis Avian Influenza (AI) yang disebabkan oleh virus Influenza A (H5N1) ke Indonesia pada pertengahan tahun 2003 telah menyebabkan kematian sebanyak 10.259.378 ekor ayam. Kasus AI dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi juga ditemukan pada beberapa peternakan bu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nanik Sianita Wijaya, SU.,Drh, Wahju Tjahjaningsih, MSi.,Ir
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40770/1/gdlhub-gdl-res-2008-wijayanani-6832-lp54_08.pdf
http://repository.unair.ac.id/40770/2/gdlhub-gdl-res-2008-wijayanani-6832-lp54_08-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/40770/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Sejak masuknya wabah penyakit eksotis Avian Influenza (AI) yang disebabkan oleh virus Influenza A (H5N1) ke Indonesia pada pertengahan tahun 2003 telah menyebabkan kematian sebanyak 10.259.378 ekor ayam. Kasus AI dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi juga ditemukan pada beberapa peternakan burung puyuh, antara lain di Jogjakarta dan Mojokerto, dimana pada kota yang disebutkan terakhir ini sebelumnya hanya ditemukan pada bebek. Pemerintah Indonesia sendin sampai sekarang masih yakin bahwa virus AI yang menyerang unggas Indonesia hanya terdiri dari subtipe H5N1 saja. Demikian juga vaksin AI yang digunakan untuk pencegahan penyakit AI pads peternakan unggas di Indonesia adalah subtipe H5N1 atau H5N2. Guna mengetahui adanya subtipe virus influenza yang lain selain subtipe H5 serta untuk membantu pengendalian penyakit AI di Indonesia, maka perlu dilakukan karakterisasi isolat virus AI dari burung puyuh secara serologik untuk memastikan apakah virus AI dari burung puyuh adalah subtipe H5. Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahap, meliputi : preparasi serum anti - AI dengan menggunakan 12 ayam pedaging umur tiga minggu yang dibagi tiga kelompok yang masing-masing divaksinasi dengan vaksin AI produk dari dua perusahaan vaksin dalam negeri (mengandung subtipe H5N1) dan satu perusahaan vaksin impor (mengandung subtipe H5N2), perbanyakan isolat virus AI dari burung puyuh pada telur ayam bertunas (TAB), pengujian isolat virus AI dari burung puyuh terhadap serum anti AI dengan uji Hambatan Hemaglutinasi (Haemagglutination Inhibition, HI test) dan uji agar gel imunodifusi (AGID). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat virus AI dan burung puyuh dapat dihambat hemaglutinasinya balk oleh serum anti AI yang mengandung antibodi anti - 115N1 maupun anti - I 15N2 dengan uji III dan pada uji AGID ditunjukkan adanya garis presipitasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa isolat virus AI dari burung puyuh adalah subtipe H5 atas dasar uji serologik HI atau AGID.