Analisis getah batang pisang ambon sebagai faktor stimulus ekspresi TGF-B1, PDGF-BB pada penyembuhan luka pencabutan gigi tikus putih dan antibakteri terhadap viabilitas eschericia coli dan streptococcus mutans

Secara empids, getah batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) digunakan masyarakat untuk mengatasi penyakit seperti pendarahan dan luka di usus serta radang tenggorokan. Getah batang pisang ambon dapat mempercepat terbentuknya bekuan darah, sehingga daerah luka segera diinfiltrasi oleh...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hendrik Setia Budi, drg.,M.Kes
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40805/1/gdlhub-gdl-res-2013-budihendri-27246-lp.09-13-a.pdf
http://repository.unair.ac.id/40805/2/budihendri.pdf
http://repository.unair.ac.id/40805/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Secara empids, getah batang pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) digunakan masyarakat untuk mengatasi penyakit seperti pendarahan dan luka di usus serta radang tenggorokan. Getah batang pisang ambon dapat mempercepat terbentuknya bekuan darah, sehingga daerah luka segera diinfiltrasi oleh platelet sebagai sumber TGF-~1 dan PDGF-BB yang sangat berperan sebagai kemotaksis, proliferasi dan diferensiasi sel mesenkim pada proses penyembuhan. Tujuan penelitian: adalah ingin membuktikan efek getah batang pisang ambon terhadap ekspresj TGF~1 dan PDGF-BB pada penyembuhan luka pencabutan gigi tikus dan potensi antibakted. Metode : Skrining awal dilakukan analisa fitokimia dan uji bakteri menggunakan S. mutans dan E coli pada masing-masing sediaan. Pen.elitian dilanjutkan dengan menggunakan binatang coba tikus putih jantan sebanyak 120 ekor yang dibed perlakuan pencabutan gigi. Binatang coba dibagi dalam 4 kelompok yaitu, kelompok I-III diberi sediaansegar, ekstrak air dan ekstrak etanol dosis 15,30 dan 60 mglg pelarut pada saket bekas pencabutan, sedangkan kelompok IV sebagai kontrol dibed pelarut HPMC 4%. Tikus dikorbankan untuk pemeriksaan imunohistokimia pada hari ke 2, 7 dan 14. Hasil : Hasil skrining menunjukkan kandungan saponin, flavonoid, tanin, antrakuinon dan lektin banyak dijumpai pada sediaan segar, ekstrak air dan ekstrak etanol, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. mutan dan E.coli secara signifikan. Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap proliferasi fibroblas, ekspresi TGF-pJ dan PDGF-BB antara masing-masing dosis dengan p=O,OO pada pengamatan hari ke·2, 7 dan 14. Pada dosis 15 dan 30 mg ekstrak air getah batang pisang menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dengan ekstrak etanol. Kesimpulan : sediaan segar, ekstrak air dan ekstrak etanol getah batang pisang mempunyai potensi sebagai antibakteri dan membantu dalam proses penyembuhan luka pencabutan gigi tilcus.