Potensi penggunaan ekstrak daun jintan (plectranthus amboinicus) untuk pengobatan pasien gout artritis dengan diet tinggi purin

Tumbuhanjintan (Plee/ranthus amboinicus) dikenal masyarakat schagai lanaman ohal bemama bangun-bangun dan digunakan secara lradisional sehagai ohat anli asma. hallik bronchitis dan obat pcnyakit infeksi yang discbahkan oleh virus atnu kumlI1. Penelitian ini merupakan tahap praklinik dari penelitia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Lailatul Muniroh, SKM.,M.Kes, Santi Martini, Dr.,dr.,M.Kes, Triska Susila Nindya, SKM.,MPH (Nutririon)
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40877/1/gdlhub-gdl-res-2013-munirohlai-27398-lp.09-13-p.pdf
http://repository.unair.ac.id/40877/2/munirohlai.pdf
http://repository.unair.ac.id/40877/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tumbuhanjintan (Plee/ranthus amboinicus) dikenal masyarakat schagai lanaman ohal bemama bangun-bangun dan digunakan secara lradisional sehagai ohat anli asma. hallik bronchitis dan obat pcnyakit infeksi yang discbahkan oleh virus atnu kumlI1. Penelitian ini merupakan tahap praklinik dari penelitian mcngcnai pengobatan pcndcrilC1 ,.out arthritis dengan ekstrak daun Jinlan. Tujuan penelitian adalah menganalisis aktivilas ek:-:lr;,k daun Jintan (Plee1ranthus amboillicllS) dan I11cngctahui c/ek toksisitas akut pada tikus ptlllh (Ral/us norvegiclIs) yang diinduksi arthritis. Ekstrak diperoleh dad dalln Jintfln segar yang disarikan dcngan mctodc maSer;1S] ethano196%, kcmudian diidcntilikasi dcngan mClotlc Krom:.lwgrafi Lapis Tipis (KLTL Tikll Putih (Rattus norvegieus) galm wistar berumur 2-3 bulan digunakan sehagai hewa!1 percobaan, dibagi menjadi 5 kelompok: Kontrol (plascbo), perlakuan induksi arthritis (P I), perlalman induksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 19 g/kgBB (P2), pcrlakuan inuuksi artritis dan ekstrak daun jintan dosis 38 g/kgBB (P3) dan kcJompok perlakuan dcngan obal pembanding allopurinol 2,5 mg/kgBB (P4). lnduksi al1ritis dilakukan dengan menggunakan Oxonic Acid (OA) 1,5% dan Uric Aeid (UA) 2% inlraperitoneal selama 15 hnri dan pemberian ekstrak daunjintan dan allopurinol selama 7 hari pasca induksi 0/ & UA. Snmpcl darah diambil sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengukur konsentrasi Monosodium un:a (MSU). Selanjutnya dilakukan uji toksisitas akut untuk mengctahui dosis LD50 ckstrak cblln Jintan dengan menggunakan tikus putih Wistar. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jintan mempunyai kandungan Crabi relatif antara lain scnyawa Flavonoid, Saponin, PolifcnoL Terpen (minyak atsiri) U<!l Antrakuinon. Terjadi pembcntukan radang pada pcrsendian metacarpal dan gt:iala klinis gangguan lokomosi ekstremitas mulai hari ke-15 pasea induksi pada kclompok perlakuan dan obat pembanding. Uji aktivitas kelompok perlakuan P2 dan P3 menunjukan pct1l1runan konsentrasi Monosodium Urea (MSU) secara nyata (p<0.05), sedangkan pada kclompok perlakuan PI dan kontrol tidak ada perbedaan yang nyata (p>0.05) sebelum dan scsudah perlakuan. Uji toksisitas akut ekstrak daun jintan dengan rcntang dosis 1900 mg/kg13B sampai dengan 5000 mg/kgBB tidak menimbulkan kematian 50(Xl dan tidak ada gejala loksik baik berupa gangguan syarati dan penurunan aktivitas pada semua kelompok pcrlakuan. Berdasarkan hasil penclitian disimpulkan bahwa ekstrak daun Jintan sccara kualitatir mempunyai kandungan zat aktif dalam fraksi relatif berupa Flavonoid, Saponin, PolHellol. Terpen dan Antrakuinon. Pemberian ekstrak daun jintan selama 7 hari menl1rullkan konsentrasi Monosodium Urea (MSU) pada kclompok tikus yang diinduksi arthritis. lJji toksisitas akut ekstrak daun jintan tidak diperoleh dosis LD50 dan termasuk dalam golongan bahan yang praktis tidak toksik.