Optimasi Efektivitas Sediaan Transdermal Patch Natrium Diklofenak

Transdermal adalah salah satu rute untuk penghantaran obat dan salah satu bentuk sediaan transdermal adalah patch. Sediaan patch ada dua tipe yaitu patch tipe membran dan patch tipe matriks. Efektifitas suatu sediaan farmasi ditentukan oleh jumlah obat yang terlepas dari pembawa dan selanjutnya terp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Esti Hendradi, Dra.,Apt.,MSi.,PhD, Isnaeni, Dr.,MS.,Apt, Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Apt.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/40937/2/hendradies.pdf
http://repository.unair.ac.id/40937/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Transdermal adalah salah satu rute untuk penghantaran obat dan salah satu bentuk sediaan transdermal adalah patch. Sediaan patch ada dua tipe yaitu patch tipe membran dan patch tipe matriks. Efektifitas suatu sediaan farmasi ditentukan oleh jumlah obat yang terlepas dari pembawa dan selanjutnya terpenetrasi. Jumlah obat yang terlepas dari sediaan patch tipe membran ditentukan oleh reservoir dan polimer yang beriungsi sebagai membran pengontrol pelepasan. Sedangkan sediaan tipe matriks ditentukan oleh komposisi matriks pembentuknya. Efektifitas natrium diklofenak dalam sediaan patch tergantung pada pelepasan obat dari basis dan penetrasi obat tersebut menembus kulit sampai ke sirkulasi sistemik. Bahan obat yang terlepas dari patch tipe matriks ditentukan oleh polimer penyusun matriks. Pada penelitian ini dipelajari efektifitas natrium diklofenak patch tipe matrik dengan kombinasi matriks i etilcelulose (EC) N-20 dan polivinil pyrolidon (PVP) K-30 terhadap tikus putih jenis Wistar yang kakinya telah dibuat bengkak dengan menggunakan caragen 1 %. Observasinya didasarkan pada % penurunan bengkak (oedema). Kombinasi EC dan PVP yang digunakan sebagai control pelepasannya adalah 7:3 (Formula I) and 6:4 (Formula II). Polietilen glikol 400 dan mentol berturut-turut digunakan sebagai plastisizer dan enhancer pad a sediaan patch natrium diklofenak. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis sediaan patch (warna, baud an konsistensi), moisture content, homogenitas ( fisika dan kimia) dan stabilitas (fisika dan kimia). Homogenitas permukaan diamati dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Stabilitas secara fisikdan kimia dievaluasi selama 3 (tiga) bulan pada suhu ruangan. Uji homogenitas dan stabilitas kimia natrium diklofenak dalam sediaan patch ditentukan dengan menggunakan Spectrophotometer pada panjang gelombang 276 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan patch natrium diklofenak tipe matrik baik formula I dan formula II stabil selama 3 (tiga bulan). Berdasarkan uji t test hasil penentuan efek antiinflamasi terhadap tikus putih (Wistar) menunjukkan bahwa formula I dan formula II masing-masing lebih besar dibandingkan dengan kontrolnya tetapi antara formula I dan formula II tidak berbeda secara bermakna.