MEDIA AL TERNATIF PENGEMBANG-BIAKAN BAKTERI SELULOLITIK (Actinobacillus sp.) UNTUK PRODUKSI ENZIM PENDEGRADASI SERAT SECARA MASSAL
Call Number: KKC KK LP 16/12 Ala m Limbah pertanian mempunyai potensi yang besar sebagai pakan temak ruminansia karena produksinya yang tinggi, namun perIu diolah terlebih dahulu karena mempunyai kandungan protein yang rendah serta kandungan serat kasar yang tinggi. Pengolahan secara biologis men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/40962/1/gdlhub-gdl-res-2013-aiarifmoha-27679-lp16-12-m.pdf http://repository.unair.ac.id/40962/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Call Number: KKC KK LP 16/12 Ala m
Limbah pertanian mempunyai potensi yang besar sebagai pakan temak ruminansia karena produksinya yang tinggi, namun perIu diolah terlebih dahulu karena mempunyai kandungan protein yang rendah serta kandungan serat kasar yang tinggi. Pengolahan secara biologis menggunakan mikroba atau enzim merupakan cara pengolahan yang aman, namun untuk memproduksi enzim membutuhkan biaya yang relatif mahal.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan komposisi media altematif yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.), mendapatkan produksi enzim selulase dengan aktivitas yang tinggi atau sebanding dengan media kontrol serta mengetahui karakter enzim selulase yang dihasilkan.
Dibuat sebuah media pertumbuhan bakteri selulolitik yang terdiri dari bahanbahan kimia pro-analisa (M-O); serta tiga macam media altematif yang menggunakan jerami padi sebagai sumber karbon serta bahan-bahan kimia teknis. Sumber protein menggunakan urea (M-1), susu bubuk (M-2) serta hati ayam (M-3). Sebanyak 1% bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) ditanam pada masing-masing media kemudian diinkubasi pada suhu 40°C selama 33 jam dengan kecepatan 140 rpm. Dilakukan pengukuran kurva pertumbuhan dan produksi enzim selulase setiap interval waktu 3 jam, serta pengukuran aktivitas enzim dan karakterisasi enzim.
HasH penelitian menunjukkan bahwabakteri yang ditanam pada media altematif membutuhkan waktu adaptasi lebih lama sebelum memasuki fase log (pertumbuhan); namun media altematif menggunakan bati ayam (M3) dan susu bubuk (M2) mempunyai puncak: pertumbuhan yang bampir sarna dengan kontrol. Produksi dan aktivitas· enzim selulase paling tinggi didapatkan dari media altematif menggunakan susu bubuk pada jam ke-24. Suhu dan pH optimum enzim selulase pada 50°C dan 8. |
---|