ANALISIS FRAMING BERITA KETERLAMBATAN (DELAY) PESAWAT LION AIR SELAMA 48 JAM DI WEBSITE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM

Penelitian ini berfokus pada framing pemberitaan keterlambatan (delay) pesawat Lion Air selama 48 jam di website kompas.com dan detik.com. Analisis dilakukan pada pemberitaan tanggal 18 Februari 2015 (saat peristiwa terjadi) hingga tanggal 23 Februari (saat keadaan dinyatakan normal). Pemberitaan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anindya Natadewi, 071211531022
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41240/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/41240/8/FIS.K.41-16%20Nat%20a-HLMN%20DEPAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/41240/9/FIS.K.41-16%20Nat%20a%20FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/41240/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini berfokus pada framing pemberitaan keterlambatan (delay) pesawat Lion Air selama 48 jam di website kompas.com dan detik.com. Analisis dilakukan pada pemberitaan tanggal 18 Februari 2015 (saat peristiwa terjadi) hingga tanggal 23 Februari (saat keadaan dinyatakan normal). Pemberitaan mengenai keterlambatan (delay) pesawat Lion Air Selama 48 Jam dipilih karena pemberitaan tersebut menjadi public interest, disamping itu Lion Air merupakan maskapai yang dimiliki oleh salah satu Anggota Wantimpres periode 2014-2019 yaitu Rusdi Kirana. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peristiwa tersebut diberitakan pada website kompas.com oleh Kompas Gramedia milik Jakob Oetama dan detik.com oleh Trans Corpora milik Chairul Tanjung. Penelitian ini menggunakan metode framing Pan & Kosicki untuk menganalisis pemberitaan keterlambatan (delay) pesawat Lion Air selama 48 jam. Penelitian ini menggunakan teori media online dan konstruksi realitas, agenda setting, ekonomi politik media dan framing media. Hasil dari penelitian ini adalah kompas.com memiliki kecenderungan berpihak kepada publik sedangkan detik.com cenderung berpihak kepada Lion Air. Judul dan lead, fakta yang dihadirkan, peletakan tema, kelengkapan unsur berita, narasumber yang dipilih, dan yang lainnya yang digunakan oleh masing-masing media menghasilkan framing yang berbeda. Kompas.com milik Jakob Oetama dengan ideologi yang mengikuti aturan dan kaedah jurnalistik cenderung menyajikan berita dengan bingkai berpihak kepada publik dan disajikan dengan memenuhi informasi 5W+1H. Sedangkan detik.com milik Chairul Tanjung dengan ideologi politik media cenderung menyajikan berita dengan bingkai yang cenderung memihak Lion Air.