ANALISIS TEKSTUAL MENGENAI PEREMPUAN “CABE-CABEAN” DALAM GAMBAR SATIRE 1CAK
Cabe-cabean merupakan istilah yang mulai dikenal sejak akhir tahun 2013 dan masih eksis hingga sekarang. Istilah ini digunakan untuk melabeli perempuan yang memiliki perilaku tertentu. Cabe-cabean awalnya hanya sebagai sebuah bahasa yang berkembang di daerah Jakarta dan sekitarnya yang kemudian...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/41326/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41326/2/FIS.K.70-16%20Ard%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/41326/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Cabe-cabean merupakan istilah yang mulai dikenal sejak akhir tahun 2013 dan
masih eksis hingga sekarang. Istilah ini digunakan untuk melabeli perempuan
yang memiliki perilaku tertentu. Cabe-cabean awalnya hanya sebagai sebuah
bahasa yang berkembang di daerah Jakarta dan sekitarnya yang kemudian
diangkat dan disebarluaskan oleh berbagai media di Indonesia. Masalah penelitian
yang diajukan yakni bagaimanakah penggambaran mengenai perempuan yang
dilabeli cabe-cabean dalam gambar satire yang terdapat di website 1CAK.
Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggambaran
mengenai perempuan yang dilabeli cabe-cabean melalui gambar satire yang
terdapat di website 1CAK.
Untuk mendapatkan analisis secara deskriptif, peneliti menggunakan metode
semiotik Ferdinand De Saussure yang akan menganalisis tanda melalui signifier
dan signified. Sebagai hasil, penggambaran yang muncul tentang cabe-cabean
sebagian besar seperti pada umumnya. Cabe-cabean diidentikkan dengan celana
pendek (hotpants), baju yang menampilkan lekuk tubuh, berbonceng tiga,
menggunakan riasan wajah tebal, dan merupakan kelompok yang berada dalam
kelas sosial bawah. Namun, sebagian gambar juga menggambarkan cabe-cabean
mengenakan sebuah atribut agama sebagai simbol ketaatan dan berada dalam
kelas sosial atas. |
---|