PENENTANGAN INGGRIS TERKAIT KEBIJAKAN FREE MOVEMENT OF WORKERS UNI EROPA PADA PEMERINTAHAN DAVID CAMERON (2010-2015)
Skripsi ini berakar dari permasalahan Inggris yang menentang kebijakan free movement of workers EU pada masa pemerintahan David Cameron tahun 2010-2015. Hal tersebut tentunya menjadi suatu masalah karena kebijakan Inggris yang menentang kebijakan four freedoms UE yang mengatur mengenai kebebasan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/41335/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41335/2/FIS.HI.80-16%20Mau%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/41335/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Skripsi ini berakar dari permasalahan Inggris yang menentang kebijakan free movement of
workers EU pada masa pemerintahan David Cameron tahun 2010-2015. Hal tersebut
tentunya menjadi suatu masalah karena kebijakan Inggris yang menentang kebijakan four
freedoms UE yang mengatur mengenai kebebasan pergerakan barang, jasa, modal dan tenaga
kerja harus dipatuhi dan diterapkan Inggris sebagai negara anggota EU. Oleh sebab itu,
diperlukan penjelasan lebih lanjut terkait mengapa Inggris menentang kebijakan free
movement of workers EU pada masa pemerintahan David Cameron tahun 2010-2015. Skripsi
ini menelusuri latar belakang kebijakan imigrasi Inggris pada tahun 1997-2009 sebelum
David Cameron menjabat sebagai PM Inggris dengan menggunakan teori asal mula
pembentukan partai politik, yakni teori kelembagaan, teori situasi historis dan teori
perkembangan. Dalam asal usul partai politik di Inggris, ditemukan bahwa UKIP (United
Kingdom Independent Party) sebagai salah satu partai anti EU di Inggris, dibentuk karena
kurang terwakilinya kepentingan suatu kelompok dalam partai politik pemerintah Inggris.
Hal ini selaras dengan teori kelembagaan yang menyatakan bahwa partai politik dibentuk
karena pemerintah dinilai belum mampu mewakili kepentingan suatu kelompok tertentu
dalam partai politik pemerintah. Hipotesis yang diajukan penulis dalam skripsi ini adalah
alasan Inggris menentang kebijakan free movement of workers EU pada masa pemerintahan
David Cameron tahun 2010-2015 disebabkan power partai-partai politik anti EU di Inggris
semakin menguat yang mendorong penguatan opini publik masyarakat Inggris yang skeptis
terhadap EU. Euroskeptisme di Inggris telah ada semenjak tahun 1975 ketika terjadi
referendum keanggotaan Inggris dalam EEC setelah keanggotaan Inggris dalam EEC berusia
dua tahun dan semakin populer paska Bruges Speech of 1988 yang diutarakan oleh Margareth
Tatcher. Seiring berjalannya waktu, eksistensi partai-partai politik Inggris yang skeptis
terhadap EU semakin menguat, seperti UKIP yang memiliki power di Parlemen Eropa
melalui 24 anggota parlemennya, walaupun partai ini tidak memiliki anggota parlemen di
Parlemen Inggris. Selain itu dari aspek opini publik, berbagai permasalahan yang disebabkan
migrasi warga negara EU ke Inggris, misalnya dalam pasar tenaga kerja membuat pandangan
publik Inggris terhadap EU menjadi negatif. Tidak hanya itu, akses terhadap lapangan
pekerjaan yang semakin sulit akibat kedatangan tenaga kerja migran EU, dapat meningkatkan
resiko kemiskinan masyarakat Inggris. |
---|