INTERNATIONAL NON-GOVERNMENTAL SPORT ORGANIZATION DAN INTERVENSI NEGARA: MOTIF DI BALIK CAMPUR TANGAN AMERIKA SERIKAT DALAM SKANDAL FIFA 2015
Penangkapan petinggi FIFA dan dakwaan praktik perputaran uang ilegal organisasi yang dijatuhkan oleh US DOJ dan FBI pada bulan Mei 2015 lalu memang mengejutkan dunia internasional. Alasannya selain karena Amerika Serikat tidak memiliki ketertarikan yang tinggi pada sepak bola, pada dasarnya sebu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/41363/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41363/12/FIS.HI.108-16%20Ari%20i-min.pdf http://repository.unair.ac.id/41363/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penangkapan petinggi FIFA dan dakwaan praktik perputaran uang ilegal
organisasi yang dijatuhkan oleh US DOJ dan FBI pada bulan Mei 2015 lalu
memang mengejutkan dunia internasional. Alasannya selain karena Amerika
Serikat tidak memiliki ketertarikan yang tinggi pada sepak bola, pada dasarnya
sebuah organisasi olahraga internasional non-pemerintah memiliki prinsip nonintervensi
negara yang berupa otonomi organisasi dan imunitas. Intervensi yang
dilakukan AS berhasil membuat Sepp Blatter yang baru saja terpilih sebagai
presiden FIFA untuk kelima kalinya meletakkan mandatnya dan memantik adanya
investigasi ulang pemberian hak tuan rumah 2018 dan 2022 kepada Rusia dan
Qatar. Peneliti berusaha untuk mencari motif intervensi AS beserta strategi yang
digunakannya. Terdapat dua pendekatan yang peneliti ambil yakni melalui aspek
legal dan politik. Aspek legal digunakan untuk mencari celah FIFA dan
hubungannya dengan AS selaku eksekutor dan aspek politik digunakan untuk
menjelaskan motif lain yang muncul di balik aspek legal dengan melibatkan Rusia
dan Qatar sehingga intervensi AS ke dalam skandal FIFA dapat dijelaskan.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis keputusan intervensi AS tanpa
mengukur efektivitasnya terkait jangkauan penelitian yang dihentikan pada
terpilihnya presiden baru FIFA. Maka karena investigasi lanjutan yang dilakukan
oleh DOJ dan FBI masih berlangsung, sangat terbuka lebar peluang penelitian lain
terutama untuk mengukur efektivitas dan efek intervensi AS ke dalam sebuah
organisasi olahraga internasional, FIFA. |
---|