KORELASI ANTARA HASRAT BERPRESTASI DAN SELF-EFFICACY DENGAN PERFORMA ATLIT SEPAKBOLA

Perfoma seorang atlit dalam suatu olahraga merupakan suatu perwujudan dari serangkaian proses yang melibatkan semua aspek keolahragaan. Perfoma seringkali dijadikan ukuran keberhasilan atau kegagaIan seorang atlit. Performa seorang atlit banyak sekali faktor penyebabnya. Salah satu konsep yang dipe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SURYANTO
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1995
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41418/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/41418/2/Binder1.pdf
http://repository.unair.ac.id/41418/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Perfoma seorang atlit dalam suatu olahraga merupakan suatu perwujudan dari serangkaian proses yang melibatkan semua aspek keolahragaan. Perfoma seringkali dijadikan ukuran keberhasilan atau kegagaIan seorang atlit. Performa seorang atlit banyak sekali faktor penyebabnya. Salah satu konsep yang diperkirakan mempunyai andil di dalam penampilan adalah faktor motivasional dari diri atlit itu sendiri. Faktor ini di dalam diri atlit banyak dikenal sebagai has rat berprestasi. Konsep ini menjadi banyak dibicarakan di dalam olahraga khususnya dan perilaku manusia pada umumnya. Alasan utamanya adalah dengan hasrat berprestasi yang baik, seorang atlit dapat diperkirakan memiliki performa yang diharapkan. Hasrat berprestasi seorang atlit bervariasi sumber dan bentuknya. Seorang atlit bisa memiliki hasrat berprestasi yang memang merupakan pola kepribadiannya. Sementara itu perilaku juga diarahkan oleh persepsi ten tang harapan dan dorongan untuk mencapainya. Konsep ini lebih dikenal dengan istilah self efficacy. Pada penelitian ini pijakan yang dijadikan ukurandari hasrat berprestasi adalah pendekatan disposisional. Di dalam pendekatan ini, hasrat berprestasi merupakan dasar kepribadian yang berupa disposisi atau kecenderungan peri1aku seseorang yang disebabkan oleh sifat-sifat dasar yang ada di dalam diri individu tersebut. Berawa1 dari pendekatan disposisiona1 ini, seorang atlit yang memiliki hasrat berprestasi yang tinggi akan mencerminkan pula serangkaian perilaku untuk se1a1u mencerminkan performa yang tinggi pula.