UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN

elah diteliti ketepatan pencantuman batas laik edar dan laik pakai enam produk sirup ampisilina yang dipasarkan. Masing-masing dua produk BUMN, dua produk PMDN dan dua produk PMA, yang diambil secara acak dari daftar produsen yang tercantum dalam ISO-1995. Produk BUMN terpilih merupakan Obat Generik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sadono
Format: Other NonPeerReviewed
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1996
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41511/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
id id-langga.41511
record_format dspace
spelling id-langga.415112016-10-28T20:22:37Z http://repository.unair.ac.id/41511/ UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN Sadono K3870-3918 Primary production. Extractive industries RS Pharmacy and materia medica elah diteliti ketepatan pencantuman batas laik edar dan laik pakai enam produk sirup ampisilina yang dipasarkan. Masing-masing dua produk BUMN, dua produk PMDN dan dua produk PMA, yang diambil secara acak dari daftar produsen yang tercantum dalam ISO-1995. Produk BUMN terpilih merupakan Obat Generik. Semua produk berbentuk sirup kering, berbahan aktif ampisilina anhidrat, dosis 125 mg/5 ml dan mempunyai nomor registrasi dari Dep.Kes. RI. Setiap macam sampel produk terpilih, mempunyai No. Batch dan batas kadaluwarsa sama. Sampel penelitian disimpan pada suhu kamar 30 plus/ minus 1 derajat C dan penelitian dilakukan pada suhu 28 plus/minus 1 derajat C. Ketepatan pencantuman batas laik edar dihitung dari jumlah kan-dungan bahan aktif sirup kering yang disimpan selama bulan ke 0, 1, 2 dan 3. Ketepatan pencantuman batas laik edar dihitung dari jumlah kandungan bahan aktif dalam sirup rekonstitusi yang disimpan selama hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28. Kandungan bahan aktif ditetapkan dengan met ode B.P. 1993. Data hasil pemeriksaan organoleptik, bobot serbuk/ granul sirup kering, bobot jenis dan pH sirup rekonstitusi, menunjukkan adanya perbedaan formula dan teklologi produksi. Bobot serbuk sirup kering produk generik 19,5 - 61,5 % lebih berat dibanding produk dengan nama dagang dan harga jual apotik produk obat generik 50-75 % lebih murah dibanding produk dengan nama dagang. Perbedaan tersebut ditambah perbedaan kadar awal produsen (Co) merupakan Baku Mutu Spesifik Produsen. Hasil penelitian sirup kering menunjukkan tidak dilampauinya batas kadaluwarsa yang tertera pada etiket, tetapi harga konstanta kecepatan degradasi (k) berbeda bermakna pada alpha = 0.05. Harga k BUMN-I, PMDN-I, PMDN 2(=0) < BUMN-2, PMA-l, PMA-2. Untuk sirup rekonstitusi produk PMDN-2 mengalami penurunan kandungan > 10 % pada hari ke-7. Pada etiket produk ini tidak tertera batas kelaikan pakai 7 hari sebagaimana dilakukan produk-produk lainnya. Harga konstanta kecepatan degradasi (k') berbeda bermakna pada alpha = 0.05. harga k' PMA-2 < PMDN-l, PMA 1 < BUMN-l, BUMN-2 < PMDN-2. Untuk mernperkuat hasil penelitian, disarankan adanya penelitian kualitatif. Selanjutnya penelitian penerapan sain & teknologi di lapangan (Baku Mutu Spesifik produk jadi) yang urnurnnya tidak dipublikasi, perlu perhatian, agar terbuka perluasan wawasan yang terkait link and march di bidang farmasi. UNIVERSITAS AIRLANGGA 1996 Other NonPeerReviewed Sadono (1996) UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
topic K3870-3918 Primary production. Extractive industries
RS Pharmacy and materia medica
spellingShingle K3870-3918 Primary production. Extractive industries
RS Pharmacy and materia medica
Sadono
UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
description elah diteliti ketepatan pencantuman batas laik edar dan laik pakai enam produk sirup ampisilina yang dipasarkan. Masing-masing dua produk BUMN, dua produk PMDN dan dua produk PMA, yang diambil secara acak dari daftar produsen yang tercantum dalam ISO-1995. Produk BUMN terpilih merupakan Obat Generik. Semua produk berbentuk sirup kering, berbahan aktif ampisilina anhidrat, dosis 125 mg/5 ml dan mempunyai nomor registrasi dari Dep.Kes. RI. Setiap macam sampel produk terpilih, mempunyai No. Batch dan batas kadaluwarsa sama. Sampel penelitian disimpan pada suhu kamar 30 plus/ minus 1 derajat C dan penelitian dilakukan pada suhu 28 plus/minus 1 derajat C. Ketepatan pencantuman batas laik edar dihitung dari jumlah kan-dungan bahan aktif sirup kering yang disimpan selama bulan ke 0, 1, 2 dan 3. Ketepatan pencantuman batas laik edar dihitung dari jumlah kandungan bahan aktif dalam sirup rekonstitusi yang disimpan selama hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28. Kandungan bahan aktif ditetapkan dengan met ode B.P. 1993. Data hasil pemeriksaan organoleptik, bobot serbuk/ granul sirup kering, bobot jenis dan pH sirup rekonstitusi, menunjukkan adanya perbedaan formula dan teklologi produksi. Bobot serbuk sirup kering produk generik 19,5 - 61,5 % lebih berat dibanding produk dengan nama dagang dan harga jual apotik produk obat generik 50-75 % lebih murah dibanding produk dengan nama dagang. Perbedaan tersebut ditambah perbedaan kadar awal produsen (Co) merupakan Baku Mutu Spesifik Produsen. Hasil penelitian sirup kering menunjukkan tidak dilampauinya batas kadaluwarsa yang tertera pada etiket, tetapi harga konstanta kecepatan degradasi (k) berbeda bermakna pada alpha = 0.05. Harga k BUMN-I, PMDN-I, PMDN 2(=0) < BUMN-2, PMA-l, PMA-2. Untuk sirup rekonstitusi produk PMDN-2 mengalami penurunan kandungan > 10 % pada hari ke-7. Pada etiket produk ini tidak tertera batas kelaikan pakai 7 hari sebagaimana dilakukan produk-produk lainnya. Harga konstanta kecepatan degradasi (k') berbeda bermakna pada alpha = 0.05. harga k' PMA-2 < PMDN-l, PMA 1 < BUMN-l, BUMN-2 < PMDN-2. Untuk mernperkuat hasil penelitian, disarankan adanya penelitian kualitatif. Selanjutnya penelitian penerapan sain & teknologi di lapangan (Baku Mutu Spesifik produk jadi) yang urnurnnya tidak dipublikasi, perlu perhatian, agar terbuka perluasan wawasan yang terkait link and march di bidang farmasi.
format Other
NonPeerReviewed
author Sadono
author_facet Sadono
author_sort Sadono
title UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
title_short UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
title_full UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
title_fullStr UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
title_full_unstemmed UJI KETEPATAN PENCANTUMAN BATAS LAIK EDAR DAN LAIK PAKAI SEDIAAN SIRUPAMPISILINA PRODUKSI BUMN, PMDN DAN PMA YANG DlPASARKAN
title_sort uji ketepatan pencantuman batas laik edar dan laik pakai sediaan sirupampisilina produksi bumn, pmdn dan pma yang dlpasarkan
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 1996
url http://repository.unair.ac.id/41511/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144910143553536