UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO

Di Indonesia penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria yang terbanyak. Dengan ditemukannya Plasmodium faloiparum yang resisten terhadap klorokuin, maka perlu adanya usaha pencarian obat baru yang lebih tangguh, baik yang berasal dar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aty Widyawaruyanti, Dra.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Universitas Airlangga 1995
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41571/1/RINGKASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/41571/2/FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/41571/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.41571
record_format dspace
spelling id-langga.415712016-10-28T23:28:52Z http://repository.unair.ac.id/41571/ UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO Aty Widyawaruyanti, Dra. QK640-707 Plant anatomy Di Indonesia penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria yang terbanyak. Dengan ditemukannya Plasmodium faloiparum yang resisten terhadap klorokuin, maka perlu adanya usaha pencarian obat baru yang lebih tangguh, baik yang berasal dari tanaman ruaupun sintesis. Herba sambi lata banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, diantaranya untuk mengobati penyakit malaria. Untuk melengkapi data mengenai khasiat tanaman ini maka dilakukan penelitian uji antimalaria dari ekstrak non polar dan semi polar herba sambi lata terhadap Plasmodium faloiparum secara in vitro. Untuk melakukan pengujian efek antimalaria secara in vitro ini diperlukan biakan Plasmodium falciparLllt1. Biakan yang dipakai adalah 1-2300, dibiakkan dengan metode Trager dan Jensen dengan cara candle jar dengan media biak RPMI 1640, HEPES buffer, Gentaruisin Sulfat. NaHC03. serum dan sel darah merah manusia. Pembiakan dil~kukan dalam eksikator kaca yang diberi nyala lilin dan inkubasi dalam inkubator pada suhu 37° C. Medium biak diganti secara berkala tiap 24 jam. Stadium Plasmodium falciparum yang diperlukan untuk pengujian ini adalah trophozoit muda yang berbentuk cincin yang diperoleh dengan cara sinkronisasi dalam larutan sorbitol 5% b/v. Uji efek antimalaria kedua fraksi herba sambilata dilakukan dalam lempeng sumur mikro. Ke dalaru lempeng sumur mikro yang telah diberi ekstrak dengan berbagai konsentrasi, diberi 50 ul suspensi Plasmodium fa.lciparum. Inkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Hasil UJ1 dievaluasi dengan cara membuat preparat tetes darah tebal, dengan pewarna Giemsa. Jumlah skizon yang hidup dihitung terhadap 200 aseksual parasit dipakai sebagai kriteria efek antimalaria. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa fraksi petroleum eter dan fraksi kloroform herba sambi lata mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Plasmodium fa.loiparum secara in vitro. Dari hasil analisis data dengan metode anava, dapat disimpulkan bahwa : Ekstrak non polar dan semi polar dari h~rba sambilat~ vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari masing-masing fraksi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.loip8.rum secara in vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari roasing-masing konsentrasi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.lcip8.rl.1D1 seoara in vitro. -Fraksi petroleum eter pada konsentrasi 10.000 ug/ml dan 1000 ug/ml mempunyai efektivitas yang sama dengan klorokuin difosfat, sedang fraksi kloroform pada konsentrasi 10.000 ug/ml. Universitas Airlangga 1995 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/41571/1/RINGKASAN.pdf text id http://repository.unair.ac.id/41571/2/FULLTEXT.pdf Aty Widyawaruyanti, Dra. (1995) UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO. Universitas Airlangga. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic QK640-707 Plant anatomy
spellingShingle QK640-707 Plant anatomy
Aty Widyawaruyanti, Dra.
UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
description Di Indonesia penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria yang terbanyak. Dengan ditemukannya Plasmodium faloiparum yang resisten terhadap klorokuin, maka perlu adanya usaha pencarian obat baru yang lebih tangguh, baik yang berasal dari tanaman ruaupun sintesis. Herba sambi lata banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, diantaranya untuk mengobati penyakit malaria. Untuk melengkapi data mengenai khasiat tanaman ini maka dilakukan penelitian uji antimalaria dari ekstrak non polar dan semi polar herba sambi lata terhadap Plasmodium faloiparum secara in vitro. Untuk melakukan pengujian efek antimalaria secara in vitro ini diperlukan biakan Plasmodium falciparLllt1. Biakan yang dipakai adalah 1-2300, dibiakkan dengan metode Trager dan Jensen dengan cara candle jar dengan media biak RPMI 1640, HEPES buffer, Gentaruisin Sulfat. NaHC03. serum dan sel darah merah manusia. Pembiakan dil~kukan dalam eksikator kaca yang diberi nyala lilin dan inkubasi dalam inkubator pada suhu 37° C. Medium biak diganti secara berkala tiap 24 jam. Stadium Plasmodium falciparum yang diperlukan untuk pengujian ini adalah trophozoit muda yang berbentuk cincin yang diperoleh dengan cara sinkronisasi dalam larutan sorbitol 5% b/v. Uji efek antimalaria kedua fraksi herba sambilata dilakukan dalam lempeng sumur mikro. Ke dalaru lempeng sumur mikro yang telah diberi ekstrak dengan berbagai konsentrasi, diberi 50 ul suspensi Plasmodium fa.lciparum. Inkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Hasil UJ1 dievaluasi dengan cara membuat preparat tetes darah tebal, dengan pewarna Giemsa. Jumlah skizon yang hidup dihitung terhadap 200 aseksual parasit dipakai sebagai kriteria efek antimalaria. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa fraksi petroleum eter dan fraksi kloroform herba sambi lata mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Plasmodium fa.loiparum secara in vitro. Dari hasil analisis data dengan metode anava, dapat disimpulkan bahwa : Ekstrak non polar dan semi polar dari h~rba sambilat~ vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari masing-masing fraksi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.loip8.rum secara in vitro. -Ada perbedaan pengaruh dari roasing-masing konsentrasi terhadap % penghambatan pertumbuhan Plasmodium f8.lcip8.rl.1D1 seoara in vitro. -Fraksi petroleum eter pada konsentrasi 10.000 ug/ml dan 1000 ug/ml mempunyai efektivitas yang sama dengan klorokuin difosfat, sedang fraksi kloroform pada konsentrasi 10.000 ug/ml.
format Other
NonPeerReviewed
author Aty Widyawaruyanti, Dra.
author_facet Aty Widyawaruyanti, Dra.
author_sort Aty Widyawaruyanti, Dra.
title UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
title_short UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
title_full UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
title_fullStr UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
title_full_unstemmed UJI ANTI MALARIA HERDA SAMBILATA TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM SECARA IN VITRO
title_sort uji anti malaria herda sambilata terhadap plasmodium falciparum secara in vitro
publisher Universitas Airlangga
publishDate 1995
url http://repository.unair.ac.id/41571/1/RINGKASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/41571/2/FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/41571/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144921287819264