UJI PELEPASAN SECARA IN VITRO BEBERAP A OBAT ANTIINFLAMASI NON STEROIDA DARI BASIS KRIM MINYAK-DALAM-AIR DAN GEL METHOCEL K 4 M

• Main Authors: Ekarina Rtna Himawati, Dra. M.Kes, Apt., Esti Hendradi, Dra. MSi, Apt, Liza Pristiany, Dra. MSi. APt.
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1997
• Subjects: RS Pharmacy and materia medica
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/41703/7/13%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/41703/1/13.pdf; http://repository.unair.ac.id/41703/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Guna memenuhi kriteria sediaan farmasi yang bermutu (efektif, aman dan aseptabel), bahan-bahan obat diformulasi dalam berbagai bentuk sediaan yang salah satunya berupa sediaan topikal berbentuk semipadat (salep, krim dan gel). Dalam sediaan semipadat, jumlah bahan obat yang dapat mencapai jaringan ditentukan oleh banyaknya bahan obat tersebut yang, lepas dari basis. Kecepatan dan jumlah bahan obat yang lepas dari basis dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi antara bahan obat, basis sediaan serta membran yang membatas i sediaan topikal tersebut. Dengan demikian macam basis yang digunakan dalam formula akan berpengaruh pada pelepasan obat. Di antara empat macam basis sediaan semipadat (salep, krim air-dalam-minyak, krim minyak-dalam-air, dan gel), basis krim minyak-dalam-air dan gel lebih disukai terutama karena kenyamanannya dalam penggunaan di kulit. Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa bahan obat lebih cepat dilepaskan dari basis krim minyak-da1am -air dan basis gel dibanding dari basis lainnya.