HUBUNGAN ANTARA HASIL PENETAPAN KADAR SENYAWA AKTIF KlORAMFENIKOl DAN TETRASIKlIN SECARA SPEKTROFOTOMETRIK DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Seperti halnya antibiotika pada umumnya, kloramfenikol dan tetrasiklin mempunyai stabilitas yang terbatas sehingga selama penyimpanan dapat terjadi peruraian yang mengakibatkan penurunan Kadar senyawa aktif. Selain akan mengurangi aktivitas antibakteri, peruraian itu dapat menimbulkan hasil u~ai yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nurul Wahyuning Diyah, Dra., Bambang Tri Purwanto, Dra. MS, Siswandono, Drs. MS, Suko Hardjono, Drs. MS
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1993
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41708/7/08%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/41708/1/08.pdf
http://repository.unair.ac.id/41708/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Seperti halnya antibiotika pada umumnya, kloramfenikol dan tetrasiklin mempunyai stabilitas yang terbatas sehingga selama penyimpanan dapat terjadi peruraian yang mengakibatkan penurunan Kadar senyawa aktif. Selain akan mengurangi aktivitas antibakteri, peruraian itu dapat menimbulkan hasil u~ai yang berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kuantitatif Kadar senyawa aktif. Metode Spektrofotometri sering digunakan untuk menentukan Kadar kloramfenikol dan tetrasiklin. Seperti metode penetapan Kadar umumnya, metode ini berdasarkan pada gugus fungsi spesifik suatu senyawa. Apabila senyawa tersebut terurai dan hasil urainya masih mengandung gugus tadi maka Kadar yang terukur akan sama dengan Kadar senyawa mula-mula sehingga tidak dapat menggambarkan aktivitas yang sebenarnya. Dengan demikian perlu diketahui apakah hasil penetapan Kadar senyawa aktif kloramfenikol dan tetrasiklin secara spektrofotometrik dapat mencerminkan aktivitas antibakterinya.