KOHESI SOSIAL DI LINGKUNGAN ANAK NAKAL

Alasan yang dijadlkan dasar dladakannya pene1i tian Ini adalah adanya has I I pene lit i an yang dl Iakukan oleh Durkhelm tentang Suicide. Masyarakat bergama Kathol lk meml1lki Protestan., Dalam penelitiannya jumlah orang yang bunuh dlri di kalangan masyarakat Katholik, lebih rendah daripada jumlah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: R. DJOKO SOEMAOIJO, SH
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Universitas Airlangga 1984
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41927/1/gdlhub-gdl-res-2014-rdjokosoem-32002-2.abstra-.pdf
http://repository.unair.ac.id/41927/2/gdlhub-gdl-res-2014-rdjokosoem-32002-2fll-.pdf
http://repository.unair.ac.id/41927/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Alasan yang dijadlkan dasar dladakannya pene1i tian Ini adalah adanya has I I pene lit i an yang dl Iakukan oleh Durkhelm tentang Suicide. Masyarakat bergama Kathol lk meml1lki Protestan., Dalam penelitiannya jumlah orang yang bunuh dlri di kalangan masyarakat Katholik, lebih rendah daripada jumlah orang yang bunuh diri di kalangan masyarakat Protestan. Dengan begitu terdapat korelasi berbalik antara tingkat kohesi sosial dengan jumlah orang yang rnelakukan bunuh di r l . Asumsi dalam penelltian ini bahwa tingkat kenakalan disebabkan oleh faktor yang sarna dengan Suicide, karena berkaltan dengan proses pengambilan kata putus bagi seseorang untuk berbuat sesuatu. Dengan penelitian Ini akan melihat apakah lingkungan anak nakal adalah lingkungan keluarga yang rendah tingkat kohesi sosialnya. Yang menjadi sasaran penelitian adalah lingkungan keluarga anak naka l , tetapi data akan dicari dari anak nakal dan Social Study yang ada pada Lembaga Pemasyaraka tan Anak Naka 1 dan Panti Asuhan Prayuwana. Lokasl yang dipilih secara purposive adalah: I. Lembaga Pemasyarakatan Anak Nakai dl Blltar; 2. Lembaga Pemasyarakatan Anak Naka 1 di Plantungan Kabupaten Kendala 3. Panti Asuhan PraYlMana dl Surabaya, dan 4. Panti Asuhan Prayuwana di ~ogyakarta. Dari data jumlah dan konste lasi keIuarga secara kua11tat!f mendukung hlpotesis. Dan secara kuantitatif setelah dibandingkan antara lokasi-lokasi penelitian dapat diambil kesimpulan mempunyal taraf slqnifikasi yang cukup berarti. Dari data tentang status perkawinan orang tua ternyata tidak mendukung hipotesis. Dari data tentang hubungan afeks1 antara ayah dan ibu secara kuantitatif tidak mendukung. Dan dari data tentang pekerjaan orang tua anak juga tidak mendukung hipotesis. Dari analisa tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa kohesi sosial keluarga tldak cukup berarti terhadap kecenderungan anak untuk berbuat nakal.