MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PSIKOLOGI UNAIR
Penelitian ini mengajukan suatu permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimanakah Motivasi Belajar Kahasiswa Psikologi Universitas Airlangga ? Untuk menjawab permasalahan ini, mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga diambil sebagai populasi penelitian. Namun penelitian tidak dilakukan terhadap sel...
Saved in:
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Universitas Airlangga
1994
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/41952/1/gdlhub-gdl-res-2014-prihastuti-32030-3.ringka-.pdf http://repository.unair.ac.id/41952/2/gdlhub-gdl-res-2014-prihastuti-32030-fgka-.pdf http://repository.unair.ac.id/41952/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini mengajukan suatu permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimanakah Motivasi Belajar Kahasiswa Psikologi Universitas Airlangga ? Untuk menjawab permasalahan ini, mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga diambil sebagai populasi penelitian. Namun penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh subyek dalam populasi, tetapi dilakukan secara sampling. Sebagai cuplikan adalah mahasiswa pengikut mat a ajaran Statistik, Konstruksi Tes dan Psikologi Kepribadian, dengan jumlah 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuestioner, yaitu Kuestioner Motivasi Belajar Mahasiswa. Kuestioner ini telah diujicobakan pacta 13 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam penelitian mengenai Survey Belajar Mahasiswa. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,7819. Tehnik anal isis data dilakukan secara deskriptip, dengan mendasarkan pada penghitungan besaran 1. Nilai mean total dan oilai Standar Deviasi total. 2. Perbandingan nilai mean dan nilai standar deviasi masing-masing butir pertanyaan dengan nilai mean dan oilai standar deviasi totalnya. Dari hasil analisis data ctapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi beLa.j ar-mahasiswa PsLkoLogI Unair dapat dikatakan cukup baik. Dari nilai rata-rata/mean masing-masing butir pertanyaan, tampak bahwa seluruhnya berada diatas nilai tengah 3 (dari kisaran skala jawaban 1 hingga 5) kecuali pada butir 11. Jadi, hampir pacta seluruh butir pertanyaan mahasiswa memberikan penilaian yang cukup positif, kecuali butir 11 yang menunf u kkan masih adanva kecenderungan pacta mahasiswa bahwa hasil ujian yang kurang memuaskan akan menurunkan semangat belajarnya. Apabila dilihat nilai mean dan nilai SD (M -SD hingga M + SD) meskipun hasilnya menunjukkan bahwa kira-kira 2/3 dari responden dapat dikatakan mempunyai motivasi yang baik, namun ternyata tetap masih ada sebagian mahasiswa yang memberi penilaian di bawah ni1ai tengah. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa untuk butir pertanyaan tersebut kondisi yang ada sekarang oleh sebagian mahasiswa dinilai masih kurang. Oleh karena itu meskipun secara umum sudah dapat dikatakan eukup baik, namun dilihat dari besaran nilai mean dan nilai standar deviasi yang diperoleh, peningkatan motivasi belajar mereka tetap harus diupayakan, sehingga diperoleh besaran nilai yang optimal yang menunjOkkan makna yang semakin positip. Lebih jauh lagi, perbandingan dilakukan bukan sekedar dengan nilai tengah kisaran skala jawaban 3, tetapi juga dengan nilai Mean totalnya = 3,657. Hasilnya menunjukkan masih adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi. Hal-hal tersebut menyangkut adanya ke eenderungan ~ahasiswa akan turun semangat belajarnya apabi~ la hasil ujian yang diperoleh kurang memuaskan, merasa kehilangan semangat belajar, kurang ada dorongan untuk menyelesaikan tugas yang lebih sulit dari yang sudah dapat ia kerjakan, kurang berusaha mencoba beberapa cara belajar untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efektif, kurang berusaha untuk bertanya ~ada teman ten tang jawaban soal yang tidak bisa dijawab, kurang berusaha menyelesaikan tugas 1ebih cepat, kurang adanva kebiasaan membaca/membahas hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan bidang studinya, masih dirasakan belajar membuat seseorang tertekan, semangat belajar di perguruan tinggi kurang dan kadangkala masih muncul keraguan akan pilihan bidang studi yang ditekuninya. Sebaliknya beberapa hal lain yang sudah dapat dikatakan cukup baik ialah hal-hal yang berkaitan dengan adanya keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari pada sebelumnya, keinginan untuk pindah ke fakultas/jurusan lain keeil, menvadari bahwa pendidikan merupakan alat untuk mencapai kesuksesan hidup, tidak merasa enggan untuk melanjutkan kuliah meskipun ternyata ada orang-orang yang berhasil tanpa bekal pendidikan tinggi, selalu berupaya untuk menjadi orang yang ahli dalam bidangnya, tidak ada keinginan untuk menjadikan kuliah sebagai kegiatan sampingan meskipun ada kegiatan yang lebih menguntungkan, tetap berusaha berpacu mencapai nilai terbaik dan selalu berkeinginan menampilkan prestasi yang tinggi karena keadaan sekitar yang membuat ia tertantang. Adapun beberapa saran praktis yang diajukan peneliti ada1ah sbb = mengacu bahwa motivasi mahasiswa dapat dibangkitkan, ditingkatkan dan dipelihara oleh kondisi-kondisi dari luar, maka upaya untuk memperbaiki kondisi-kondisi dari luar tersebut merupakan prioritas yang perlu diutamakan. Kepribadian dan sikap para staf pengajar yang menyenangkan dan penuh perhatian dapat meningkatkan dan memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar paling tidak terhadap mata ajaran yang diajarkan oleh staf pengajar tersebut. Cara-cara penyajian kuliah yang disertai dengan visualisasi akan lebih banyak menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat memperbesar motivasi belajarnya. Demikian juga penggunaan metode mengajar yang lebih bervariasi akan roemungkinkan terciptanya komunikasi yang dinamis, baik antara mahasiswa dengan dosennya maupun an tara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Demikian pula pemilihan sumber informasi akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sumber informasi yang sistematik, mudah didapat dan mudah dipahami akan lebih mudah dicerna mahasiswa sehingga tidak akan menurunkan motivasi belajarnva. Upaya perbaikan semua ini merupakan tugas dan kewajiban pendidikan tinggi sebagai pengelola pendidikan. Dengan demikian diharapkan motivasi yang semuia dibangkitkan dari luar pacta akhirnya dapat tertanam secara kuat dan mantap pacta diri mahasiswa sehingga akan menjadi motivasi dari dalam. |
---|