PENGEMBANGAN KECAMATAN RAWAN KABUPATEN GRESIK PELITA VI TAHUN ANGGARAN 1994/1995 DI DESA IMAAN DAN KALIREJO KECAMATAN DUKUN
Salah satu ciri pendekatan pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan dinegara sedang berkembang termasuk di Indonesia adalah lebih menonjolkan pada pendekatan atas ke bawah atau top down. Model pendekatan ini inisiatif lebih banyak ditentukan dari atas. Sehingga masyarakat hanya sekedar menikmati saja....
Saved in:
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1995
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/42018/1/gdlhub-gdl-res-2014-supenoeko-32156-2.abstr-k.pdf http://repository.unair.ac.id/42018/13/gdlhub-gdl-res-2014-supenoeko-32156-full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/42018/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Salah satu ciri pendekatan pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan dinegara sedang berkembang termasuk di Indonesia adalah lebih menonjolkan pada pendekatan atas ke bawah atau top down. Model pendekatan ini inisiatif lebih banyak ditentukan dari atas. Sehingga masyarakat hanya sekedar menikmati saja. Tanpa terlibat banyak dalam proses pembangunan atau partisipasi masyarakat sangat kecil sekali. Akibatnya, masyarakat hanya sebagai obyek pembangunan bukan sebagai subyek pembangunan. Padahal yang merasakan untung ruginya atau dampak pembangunan adalah masyarakat. Karenanya tidak heran kalau kemudian seringkali hasil-hasil pembangunan kurang termanfaatkan secara optimal dan kelestariannya kurang terjaga. Karena masyarakat merasa bahwa pembangunan itu pemberian bukan dari hasil kolektif antara masyarakat dengan pemerintah. Menyadari inilah kemudian sejak tahun 1981 pemerintah merubah konsep pendekatan atas bawah ke konsep pendekatan pembangunan dari bawah ke atas atau bottom up. |
---|