BUDAYA MISKIN WANITA PERKOTAAN (Studi Deskriptif Tentang Kerentanan Wanita Di Daerah Tcrtinggal Di Kotamadya Kediri)

Isu global PJPT II ialah mengupayakan peningkatan sumber days. manusia sebagai aktor pembangunan. Kebutuhan akan tenaga kerja wan ita baik yang terdidik maupun terlatih, yang sebetulnya merupakan separuh dari angkatan kel."j a menj ad i tuntutan utama untuk peningkatan produktivitas hasil pemba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dwi Windyastuti
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1994
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42231/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/42231/2/Binder1.pdf
http://repository.unair.ac.id/42231/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Isu global PJPT II ialah mengupayakan peningkatan sumber days. manusia sebagai aktor pembangunan. Kebutuhan akan tenaga kerja wan ita baik yang terdidik maupun terlatih, yang sebetulnya merupakan separuh dari angkatan kel."j a menj ad i tuntutan utama untuk peningkatan produktivitas hasil pembangunan. Upaya peningkatan sember daya wanita seoara normatif dapat dilihat dalaltl: GBHN mengenai Peningkatan Pe-ran "anita. Percepatan pembangunan yang ditujukan pada peningkatan sumber daya wanita sangat tepat bila kita cermati bahwa masih banyak wanita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di lain pihak wanita masih baoyak tel"tinggal di bidang ekonOlili. sosial politik serta iPtek. Akses pada pendidika.n formal yang rendah, tradisi patriarkhat dalam struktur sosial, pandangan yang tidak memperhitungkan :;;ulllbangan ekonomi wanita dalam keluargs, serta perkembangan iptek yang cendrung menguntungkan satu jenis kelamin semakin memperparah kondisi wanita yang pacta akhirnya jatuh pada situasi kemiskinan.