UJI PREKLINIK BIOMATERIAL NOVEL PELENYAP BIOFILM CANDIDA PATOGEN PENYEBAB RESISTENSI PADA BEBERAPA PENYAKIT

Biofilm Candida sukar ditembus olh molekul obat sehingga resisten terhadap hampir semua jenis antifungi (multi drug resistent), sehingga terapi kandidiasis tidak dapat berlangsung efektif/tuntas.Keoptimalan terapi kandidiasis ditentukan oleh keberhasilan melakukan eradikasi matriks ekstra sel biofil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Afaf Baktir, Dr., MS, Purkan, Dr., MSi
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
Indonesian
Published: Universitas Airlangga 2013
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42476/1/gdlhub-gdl-res-2014-afafbaktir-33037-3.ringka-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/42476/2/gdlhub-gdl-res-2014-afafbaktir-33037-18full.pdf
http://repository.unair.ac.id/42476/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Indonesian
Description
Summary:Biofilm Candida sukar ditembus olh molekul obat sehingga resisten terhadap hampir semua jenis antifungi (multi drug resistent), sehingga terapi kandidiasis tidak dapat berlangsung efektif/tuntas.Keoptimalan terapi kandidiasis ditentukan oleh keberhasilan melakukan eradikasi matriks ekstra sel biofilm Candida, terutama di saluran pencernaan penderita. Pada penelitian sebelumnya biofilm Candida berhasil dieradikasi secara in vitro menggunakan biomaterial novel yang sedang dalam proses pengajuan HKI (gabungan enzim hidrolase dan ligan Bgl2) yang efeknya ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas fluconazole sebanyak 61,14%. Tujuan usulan penelitian ini: menentukan efektifitas dan ED50 kandidat obat pelenyap matriks ekstrasel biofilm Candida pada model hewan uji tikus putih. Penelitian tahap I: pembentukan biofilm pada membran mukosa hewan uji melalui induksi steroid injeksi, antibiotika dan pemberian inokulum Candida per oral.Penelitian tahap II: penentuan efektifitas dan ED50.Metode penelitian ini meliputi pembentukan biofilm yang diamati melalui: 1) uji keberadaan glukan sebagai biomarker kandidiasis pada serum darah, 2) pengamatan makroskopis mukosa membran usus dengan dan tanpa pewarnaan, dan 3) analisis SEM. Model biofilm Candida albicans dalam membran mukosa pencernaan, berhasil dibentuk pada usus halus dan sekum tikus Wistar, setelah perlakuan dengan kortikosteroid, antibiotika dan inokulum Candida albicans, dengan waktu pembentukan mulai hari ke 21, ditandai dengan keberadaan bentuk budding yeast dan matriks ekstrasel. Pada hari ke 28 mulai tampak bentuk hifa. Pada hari ke 35 mulai tampak struktur fibrous yang semakin menebal pada hari ke 42 dan 49. Disarankan untuk melakukan karakterisasi secara proteomik struktur fibrous di sekitar biofilm yang mulai tampak pada hari ke 35. Keberhasilan membentuk model biofilm Candida albicanspada membran mukosa pencernaan ini sangat penting, untuk penentuan efektifitas bahan antibiofilm yang akan dilakukan pada tahun ke 2.