PENGEMBANGAN UNIT INSTRUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN JUMLAH KELULUSAN MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH EMBRIOLOGI
Sejak tahun ajaran 1996/1997 jumlah mahasiswa terus meningkat, sementara Iuas kelas dan fasilitas yang digunakan relatif tetap. Keadaan ini menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif yang menyebabkan daya tangkap mahasiswa terhadap mata kuliah Embrionologi semakin berkurang. Berb...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/42573/2/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/42573/1/gdlhub-gdl-res-2007-bambangpoe-4156-lp14_07.pdf http://repository.unair.ac.id/42573/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Sejak tahun ajaran 1996/1997 jumlah mahasiswa terus meningkat, sementara Iuas kelas dan fasilitas yang digunakan relatif tetap. Keadaan ini menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif yang menyebabkan daya tangkap mahasiswa terhadap mata kuliah Embrionologi semakin berkurang.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini. Pengadaan kelas paralel dan penerbitan diktat serta menuntun diskusi dan praktikum terbukti dapat menahan laju penurunan nilai mahasiswa. Namun pengadaan kelas paralel memerlukan standarisasi agar hasil didik pada kedua kelas memberikan hasil yang sama baik. Standarisasi meliputi bahan ajar dan alat bantu ajar. Bahan ajar berupa Unit Instruksi, sedang alat bantu ajar berupa transparansi berwarna dan slide film.
Dikembangkan tiga macam Unit Instruksi yang terdiri dari Embriologi Dasar, Embriogenesis dan Embriologi Lanjut. Unit Instruksi tersebut berisi teori sebanyak 50%, tugas terstruktur untuk praktikum sebanyak 40%, tutorial dan diskusi untuk pengayaan ilmu sebanyak 9%, dan bahan rujukan sebanyak 1%. Bahan rujukan mutakhir dikembangkan mahasiswa berdasarkan bahan dan data yang diperoleh dari browsing menggunakan intemet bekerja sama dentgan M-Web. Penambahan nilai kasar rata-rata sebesar 20% masih dimungkirikan jika menyerahkan tugas secara lengkap.
Tujuan pengembangan Unit Instruksi dalam mata kuliah Embriologi secara umum adalah agar mahasiswa mampu memahami mata kuliah Embriologi sehingga dapat menyelesaikan masalah secara sistematis yang selanjutnya dapat disusun sebagai berikut: Meningkatkan mutu kelulusan mahasiswa peserta mata kuliah Embriologi dengan tolok ukur peningkatan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A dan B. Meningkatkan jumlah kelulusan mahasiswa peserta mata kuliah Embriologi dengan tolok ukur peningkatan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan C dan penurunan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai D dan E. Mempersingkat waktu studi mahasiswa dengan tolok ukur jumlah mahasiswa yang mengulang mata kuliah Embriologi semakin berkurang.
Apabila tujuan kegiatan dapat dicapai, maka pengembangan Unit Instruksi akan memberikan manfaat sebagai berikut : Memberikan pengalaman belajar mengajar ang Iebih balk bagi mahasiswa dan dosen. Memberikan pendalaman tentang ilmu dasar khususnya di bidang Embriologi yang Iebih baik sehingga membantu memudahkan mahasiswa untuk memahami bahan ajar .Ianjut terutama di bidang reproduksi dan klinis. Peningkatan jumlah mahasiswa yang menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan Iebih cepat, akan memberikan keuntungan bagi pemerintah khususnya menekan anggaran subsidi pendidikan bagi mahasiswa, serta masyarakat, orang tua dan mahasiswa.
Secara umum terjadi peningkatan jumlah nilai mahasiswa yang mendapat A dan B serta peningkatan nilai kasar pasca UAS (1,6 % dan 3,5 point). Peningkatan juga diikuti dengan penurunan mahasiswa yang mendapat nilai D dan E meski tidak terlalu besar (3,3%). Namun peningkatan tersebut belum memenuhi performance indicator yang telah ditetapkan. Performance indicator mahasiswa yang mendapat nilai A dan B masih kurang 2, 4 %, nilai kasar pasca UAS kurang 7,5 point serta jumlah mahasiswa yang mendapat nilai D dan E masih kelebihan 15,7 %. |
---|