EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT

Penelitian terhadap efek antinociceptif GABA agonis gabapentin terhadap nyeri neuropati telah dilakukan dengan inenggunakan hewan coba mencit. Gabapentin merupakan senyawa yang analog dengan GABA dan berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan sintesis endogenous GABA dimana efek analgesiknya berkai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt., Suharjono, Dr., M.S., Apt., Budi Suprapti, Dra., M.Si.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42697/1/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7308-lp130_0-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42697/2/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7043-lp130_08.pdf
http://repository.unair.ac.id/42697/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.42697
record_format dspace
spelling id-langga.426972016-09-26T10:10:57Z http://repository.unair.ac.id/42697/ EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt. Suharjono, Dr., M.S., Apt. Budi Suprapti, Dra., M.Si. SF915-919.5 Veterinary pharmacology Penelitian terhadap efek antinociceptif GABA agonis gabapentin terhadap nyeri neuropati telah dilakukan dengan inenggunakan hewan coba mencit. Gabapentin merupakan senyawa yang analog dengan GABA dan berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan sintesis endogenous GABA dimana efek analgesiknya berkaitan dengan subunit calcium channel. Nyeri neuropati merupakan nyeri yang bersifat kronik. Pemberian simple analgesics seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) ataupun parasetamol dan bahkan opioids ternyata kurang efektif dalam mengatasi nyeri neuropati sehingga alternatif terapi seperti analgesic adjuvants misalnya antikonvulsan yang bekerja pada sistem GABA-ergic berpotensi sebagai terobosan baru untuk menangani nyeri neuropati. Uji efek antinociceptif gabapentin dilakukan dengan metode rangsangan panas (thermal stimulus) pada tiga metode yaitu metode Summer Stimulation, Tail Flick Test dan Hot Plate Test. Untuk membuat keadaan nyeri neuropati pada mencit dilakukan prosedur operasi sesuai dengan metode dari Bennet dan Xie dimana 1/3 - 1/2 saraf diikat (ligation). Pemberian gabapentin dilakukan secara intratekal berturut-turut selama 7 hari pertama setelah opeasi. Respon hiperalgesia sebagai suatu respon terhadap nyeri neuropati diukur dengan membandingkan respon mencit (detik) antara kelompok Sham dan Ligation. Pada penelitian ini digunakan dosis gabapentin 0,1 nmol; 1 nmol; 10 nmol dan 30 nmol. Pengamatan diukur pada hari ke-0, 1, 3, 5, 7 dan 14 hari setelah operasi. Data respon mencit (detik) dianalisis secara statistik (Anava) dan dilanjutkan dengan uji Bonferonni/Dunn. Dari ketiga metode tersebut, terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan. Prosedur operasi dari Bennet dan Xie berhasil menginduksi terjadinya nyeri neuropati path mencit dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan bermakna antara kelompok Sham dan kelompok Ligation (p<0,001) serta tidak adanya perbedaan bermakna diantara kelompok Sham. Pemberian gabapentin dosis 10 nmol dan 30 nmol pada kelompok mencit yang mengalami nyeri neuropati (Lig-Gaba10 dan Lig-Gaba30) memberikan peningkatan waktu respon (detik) terhadap rangsangan panas (thermal stimulus) dibandingkan dengan mencit yang tidak mendapatkan gabapentin (Lig-Sal) (p<0,001). Namun pemberian gabapentin pada kelompok Ligation dengan dosis 10 nmol dan 30 nmol tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Sehingga dapat dianggap dosis optimum dicapai pada pemberian gabapentin 10 nmol. Selain itu pemberian gabapentin tidak dapat mengatasi nyeri neuropati secara keseluruhan. Mekanisme kerja gabapentin yang bekerja pada reseptor GABA-A memberikan efek parsial terhadap antinyeri yang dihasilkan. Uji klinis me,unjukkan penurunan nyeri hanya sebesar 26% - 38% pada pemberian gabapentin saja. PemL°rian kombinasi dengan opioid untuk mengatasi nyeri neuropati lebih dianjurkan. Pemberian gabapentin dapat meningkatkan respon mencit terhadap rangsangan panas (thermal stimulus) dibandingkan kelompok kontrol yang mengalami nyeri neuropati. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/42697/1/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7308-lp130_0-k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/42697/2/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7043-lp130_08.pdf Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt. and Suharjono, Dr., M.S., Apt. and Budi Suprapti, Dra., M.Si. (2005) EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic SF915-919.5 Veterinary pharmacology
spellingShingle SF915-919.5 Veterinary pharmacology
Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt.
Suharjono, Dr., M.S., Apt.
Budi Suprapti, Dra., M.Si.
EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
description Penelitian terhadap efek antinociceptif GABA agonis gabapentin terhadap nyeri neuropati telah dilakukan dengan inenggunakan hewan coba mencit. Gabapentin merupakan senyawa yang analog dengan GABA dan berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan sintesis endogenous GABA dimana efek analgesiknya berkaitan dengan subunit calcium channel. Nyeri neuropati merupakan nyeri yang bersifat kronik. Pemberian simple analgesics seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) ataupun parasetamol dan bahkan opioids ternyata kurang efektif dalam mengatasi nyeri neuropati sehingga alternatif terapi seperti analgesic adjuvants misalnya antikonvulsan yang bekerja pada sistem GABA-ergic berpotensi sebagai terobosan baru untuk menangani nyeri neuropati. Uji efek antinociceptif gabapentin dilakukan dengan metode rangsangan panas (thermal stimulus) pada tiga metode yaitu metode Summer Stimulation, Tail Flick Test dan Hot Plate Test. Untuk membuat keadaan nyeri neuropati pada mencit dilakukan prosedur operasi sesuai dengan metode dari Bennet dan Xie dimana 1/3 - 1/2 saraf diikat (ligation). Pemberian gabapentin dilakukan secara intratekal berturut-turut selama 7 hari pertama setelah opeasi. Respon hiperalgesia sebagai suatu respon terhadap nyeri neuropati diukur dengan membandingkan respon mencit (detik) antara kelompok Sham dan Ligation. Pada penelitian ini digunakan dosis gabapentin 0,1 nmol; 1 nmol; 10 nmol dan 30 nmol. Pengamatan diukur pada hari ke-0, 1, 3, 5, 7 dan 14 hari setelah operasi. Data respon mencit (detik) dianalisis secara statistik (Anava) dan dilanjutkan dengan uji Bonferonni/Dunn. Dari ketiga metode tersebut, terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan. Prosedur operasi dari Bennet dan Xie berhasil menginduksi terjadinya nyeri neuropati path mencit dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan bermakna antara kelompok Sham dan kelompok Ligation (p<0,001) serta tidak adanya perbedaan bermakna diantara kelompok Sham. Pemberian gabapentin dosis 10 nmol dan 30 nmol pada kelompok mencit yang mengalami nyeri neuropati (Lig-Gaba10 dan Lig-Gaba30) memberikan peningkatan waktu respon (detik) terhadap rangsangan panas (thermal stimulus) dibandingkan dengan mencit yang tidak mendapatkan gabapentin (Lig-Sal) (p<0,001). Namun pemberian gabapentin pada kelompok Ligation dengan dosis 10 nmol dan 30 nmol tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Sehingga dapat dianggap dosis optimum dicapai pada pemberian gabapentin 10 nmol. Selain itu pemberian gabapentin tidak dapat mengatasi nyeri neuropati secara keseluruhan. Mekanisme kerja gabapentin yang bekerja pada reseptor GABA-A memberikan efek parsial terhadap antinyeri yang dihasilkan. Uji klinis me,unjukkan penurunan nyeri hanya sebesar 26% - 38% pada pemberian gabapentin saja. PemL°rian kombinasi dengan opioid untuk mengatasi nyeri neuropati lebih dianjurkan. Pemberian gabapentin dapat meningkatkan respon mencit terhadap rangsangan panas (thermal stimulus) dibandingkan kelompok kontrol yang mengalami nyeri neuropati.
format Other
NonPeerReviewed
author Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt.
Suharjono, Dr., M.S., Apt.
Budi Suprapti, Dra., M.Si.
author_facet Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt.
Suharjono, Dr., M.S., Apt.
Budi Suprapti, Dra., M.Si.
author_sort Bambang Subakti Z, SSi, MClin.Pharm, Apt.
title EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
title_short EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
title_full EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
title_fullStr EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
title_full_unstemmed EFEK ANTINOCICEPTIF GABA AGONIS GABAPENTIN TERHADAP NYERI NEUROPATI PADA HEWAN COBA MENCIT
title_sort efek antinociceptif gaba agonis gabapentin terhadap nyeri neuropati pada hewan coba mencit
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2005
url http://repository.unair.ac.id/42697/1/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7308-lp130_0-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42697/2/gdlhub-gdl-res-2008-authorbamb-7043-lp130_08.pdf
http://repository.unair.ac.id/42697/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145130213441536