LAMA PROTEKSI KERAPU CHROMILEPTES ALTIVELIS SETELAH VAKSINASI DENGAN ANTIGEN IMMUNOGENIK VIBRIO ALGINOLYTICUS SEBAGAI PENCEGAHAN TINGGINYA MORTALITAS DI PEMBENIHAN

Penyebab utama kematian kerapu di panti pembenihan adalah bakteri V. alginolyticus. Kematian tersebut dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar sehingga bisa mengganggu siklus produksi kerapu, karena sampai saat ini sintasan kerapu sekitar 2-3 persen. Untuk mencegah kematian tersebut vaksinasi me...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Kismiyati, Ir., M.Si., Ahmad Taufik Mukti, S.Pi., M.Si.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42710/1/gdlhub-gdl-res-2008-authorkism-7302-lp32_08-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42710/2/gdlhub-gdl-res-2008-authorkism-7034-lp32_08.pdf
http://repository.unair.ac.id/42710/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penyebab utama kematian kerapu di panti pembenihan adalah bakteri V. alginolyticus. Kematian tersebut dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar sehingga bisa mengganggu siklus produksi kerapu, karena sampai saat ini sintasan kerapu sekitar 2-3 persen. Untuk mencegah kematian tersebut vaksinasi merupakan pilihan utama karena pemberian antibiotik adalah pilihan yang terakhir. Formalin Killed Cells (FKC) adalah vaksin yang memberikan proteksi yang tinggi pada ikan. Sedangkan pada vaksinasi ikan dengan FKC 10 mg, 15 mg dan 20 mg antigen dan konsentrasi binder 10 mg, 15 mg dan 20 mg binder didapatkan sintasan 70, 90, 90 persen. Peningkatan sintasan disertai dengan peningkatan titer antibody 512 dan 1472 sedangkan kontrol ikan hanya 120. Hasil elektroforesis didapatkan bahwa banyak sekali pita tebal yang terdapat pada FKC, tetapi pita manakah yang memberikan proteksi belum diketahui. Berdasarkan basil diatas pemberian vaksin oral seharusnya disertai pemberian binder agar komponen vaksin tidak hilang atau larut didalam air.