KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)

Hampir di semua daerah di Jawa rata-rata terdapat mantan tahanan politik G 30 S/PKI. Hal ini terjadi karena pada masa kejayaan Partai Komunis Indonesia, partai ini mampu menyedot anggota yang sangat banyak. Salah satu daerah yang juga terdapat mantan tahanan politik ini adalah Kabupaten Banjarnegara...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Purnawan Basundoro, SS., M.Hum, Johny Alfian Khusyairi, S.Sos.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42749/1/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-kkbkk--k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42749/13/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-lp1080-k-min.pdf
http://repository.unair.ac.id/42749/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.42749
record_format dspace
spelling id-langga.427492017-06-15T22:20:15Z http://repository.unair.ac.id/42749/ KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002) Purnawan Basundoro, SS., M.Hum Johny Alfian Khusyairi, S.Sos. HV8301-9920.7 Penology. Prisons. Corrections J Political Science Hampir di semua daerah di Jawa rata-rata terdapat mantan tahanan politik G 30 S/PKI. Hal ini terjadi karena pada masa kejayaan Partai Komunis Indonesia, partai ini mampu menyedot anggota yang sangat banyak. Salah satu daerah yang juga terdapat mantan tahanan politik ini adalah Kabupaten Banjarnegara yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Banjarnegara adalah kabupaten kecil dan hampir tidak pernah terdengar dalam pentas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kehidupan para mantan tahanan politik di Desa Kecepit dalam rentang masa Orde Baru dan masa Reformasi. Beberapa permasalahan yang diteliti meliputi, pertama, bagaimana kehidupan sehari-hari para mantan tahanan politik di desa mereka sepulang dari tahanan di Pulau Buru? Kehidupan sehari-hari itu meliputi interaksi sosial mereka dengan para kerabat dan masyarakat sekitar, kehidupan ekonomi, serta pandangan dan aktifitas politik mereka setelah mendapat berbagai hambatan dari pemerintah. Kedua, bagaimana masyarakat sekitar menerima kedatangan para mantan tahanan politik ini sepulang mereka dari Pulau Buru? Ketiga, dalam dua periode pemerintahan yang berbeda (Orde Baru dan Reformasi) adakah yang berubah dalam diri para mantan tahanan politik, serta perlakukan masyarakat dan pemerintah terhadap mereka? Para mantan tahanan politik di Desa Kecepit ternyata memiliki kondisi kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan mantan tahanan politik di daerah lain. Hubungan sosial mereka dengan masyarakat lain cukup bagus. Kondisi pedesaan yang Iebih mementingkan harmoni dari pada konflik secara terbuka telah membantu mereka mempertahankan hubungan sosial yang sebelum kepergian mereka ke Pulau Buru telah terjalin dengan baik. Hubungan sosial yang baik tersebut juga dibantu dengan status Desa Kecepit yang secara umum bukanlah basis anggota dan simpatisan PKI. Status ini telah memperingan hukuman sosial maupun politik atas desa ini, sehingga masyarakatnya pun tidak terlalu menanggung malu atas masa lalu desa mereka. Kondisi ini sangat berbeda dengan desa-desa yang dianggap sebagai basis PKI yang telah menyebabkan masyarakatnya dihukum baik secara sosial maupun politik secara berlebihan oleh desa-desa sekitar dan oleh pemerintah. Hukuman sosial dan politik biasanya menyebabkan para mantan tahanan politik menjadi bersikap lebih tertutup dan lebih hati-hati untuk bersosialisasi. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2005 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/42749/1/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-kkbkk--k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/42749/13/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-lp1080-k-min.pdf Purnawan Basundoro, SS., M.Hum and Johny Alfian Khusyairi, S.Sos. (2005) KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002). UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic HV8301-9920.7 Penology. Prisons. Corrections
J Political Science
spellingShingle HV8301-9920.7 Penology. Prisons. Corrections
J Political Science
Purnawan Basundoro, SS., M.Hum
Johny Alfian Khusyairi, S.Sos.
KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
description Hampir di semua daerah di Jawa rata-rata terdapat mantan tahanan politik G 30 S/PKI. Hal ini terjadi karena pada masa kejayaan Partai Komunis Indonesia, partai ini mampu menyedot anggota yang sangat banyak. Salah satu daerah yang juga terdapat mantan tahanan politik ini adalah Kabupaten Banjarnegara yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Banjarnegara adalah kabupaten kecil dan hampir tidak pernah terdengar dalam pentas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kehidupan para mantan tahanan politik di Desa Kecepit dalam rentang masa Orde Baru dan masa Reformasi. Beberapa permasalahan yang diteliti meliputi, pertama, bagaimana kehidupan sehari-hari para mantan tahanan politik di desa mereka sepulang dari tahanan di Pulau Buru? Kehidupan sehari-hari itu meliputi interaksi sosial mereka dengan para kerabat dan masyarakat sekitar, kehidupan ekonomi, serta pandangan dan aktifitas politik mereka setelah mendapat berbagai hambatan dari pemerintah. Kedua, bagaimana masyarakat sekitar menerima kedatangan para mantan tahanan politik ini sepulang mereka dari Pulau Buru? Ketiga, dalam dua periode pemerintahan yang berbeda (Orde Baru dan Reformasi) adakah yang berubah dalam diri para mantan tahanan politik, serta perlakukan masyarakat dan pemerintah terhadap mereka? Para mantan tahanan politik di Desa Kecepit ternyata memiliki kondisi kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan mantan tahanan politik di daerah lain. Hubungan sosial mereka dengan masyarakat lain cukup bagus. Kondisi pedesaan yang Iebih mementingkan harmoni dari pada konflik secara terbuka telah membantu mereka mempertahankan hubungan sosial yang sebelum kepergian mereka ke Pulau Buru telah terjalin dengan baik. Hubungan sosial yang baik tersebut juga dibantu dengan status Desa Kecepit yang secara umum bukanlah basis anggota dan simpatisan PKI. Status ini telah memperingan hukuman sosial maupun politik atas desa ini, sehingga masyarakatnya pun tidak terlalu menanggung malu atas masa lalu desa mereka. Kondisi ini sangat berbeda dengan desa-desa yang dianggap sebagai basis PKI yang telah menyebabkan masyarakatnya dihukum baik secara sosial maupun politik secara berlebihan oleh desa-desa sekitar dan oleh pemerintah. Hukuman sosial dan politik biasanya menyebabkan para mantan tahanan politik menjadi bersikap lebih tertutup dan lebih hati-hati untuk bersosialisasi.
format Other
NonPeerReviewed
author Purnawan Basundoro, SS., M.Hum
Johny Alfian Khusyairi, S.Sos.
author_facet Purnawan Basundoro, SS., M.Hum
Johny Alfian Khusyairi, S.Sos.
author_sort Purnawan Basundoro, SS., M.Hum
title KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
title_short KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
title_full KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
title_fullStr KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
title_full_unstemmed KEHIDUPAN MANTAN TAHANAN POLITIK G 30 S/PKI DI PEDESAAN KABUPATEN BANJARNEGARA PADA MASA ORDE BARU DAN MASA REFORMSI (1979-2002)
title_sort kehidupan mantan tahanan politik g 30 s/pki di pedesaan kabupaten banjarnegara pada masa orde baru dan masa reformsi (1979-2002)
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2005
url http://repository.unair.ac.id/42749/1/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-kkbkk--k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42749/13/gdlhub-gdl-res-2008-basundorop-6738-lp1080-k-min.pdf
http://repository.unair.ac.id/42749/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145134739095552