PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSI (EQ) ANAK MELALUI KISAH-KISAH DALAM SERI CERITA BALITA
Penelitian ini bertujuan untuk mempresentasikan kecerdasan emosi yang mencakup pengenalan emosi diri, pengelolaan emosi diri, motivasi diri, empati, dan ketrampilan sosial dalam kisah-kisah Seri Cerita Balita. Penelitian ini memanfaatkan metode content analysis melalui pembacaan sastra: heuristik da...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2005
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/42828/1/gdlhub-gdl-res-2008-kwarydenny-6336-kkbkk-2-k.pdf http://repository.unair.ac.id/42828/13/gdlhub-gdl-res-2008-kwarydenny-6336-kkbkk-2-7-min.pdf http://repository.unair.ac.id/42828/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mempresentasikan kecerdasan emosi yang mencakup pengenalan emosi diri, pengelolaan emosi diri, motivasi diri, empati, dan ketrampilan sosial dalam kisah-kisah Seri Cerita Balita. Penelitian ini memanfaatkan metode content analysis melalui pembacaan sastra: heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan emosi diri dalam kisah-kisah Seri Cerita Balita direpresentasikan melalui kisah-kisah yang menghadirkan permasalahan seorang anak sehingga dapat mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya, dan intuisinya. Pengenalan emosi diri ini mencakup kesadaran diri, yaitu mengenali emosi diri sendiri dan efcknya; penilaian diri secara teliti yaitu mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, serta percaya diri yaitu keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri. Presentasi pengelolaan emosi diri dalam kisah-kisah Seri Cerita Balita menunjukkan bahwa seorang anak dapat mengelola kondisi, impuls, dan sumber daya diri sendiri. Pengelolaan emosi diri ini mencakup kendali diri, yaitu mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak; sifat dapat dipercaya, yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas; kewaspadaan, yiatu bertanggung jawab atas kinerja; inovasi, yaitu mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-¬informasi baru. Motivasi diri dalam Seri Cerita Balita dipresentasikan melalui beberapa contoh kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran. motivasi diri tersebut dapat dipresentasikan melalui dorongan prestasi; komitmen, yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok, dengan komitmen yang tinggi segala sesuatu dapat diraih:` Motivasi diri juga dapat dipresentasikan melalui inisiataif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. Kisah-kisah dalam Seri Cerita Balita diantaranya mempresentasikan empati, yaitu kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain. Empati tersebut diwujudkan melalui bentuk pemahaman terhadap orang lain, dengan mengindera perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka. Dengan memberikan oreintasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain. Ketrampilan sosial dalam kisah-kisah Seri Cerita Balita dipresentasikan melalui pengaruh yang ditimbulkan seseorang akan melekat dan mempengaruhi perilaku orang tersebut pada dirinya (timbal balik).Selain itu juga menunjukkan beberapa model kepemimpinan serta manajemen konflik, juga kolaborasi dan kooperasi atau kerjasama dengan orang lain demi mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan seluruh uraian di atas, kisah-kisah dalam Seri Cerita Balita yang memang berlabel Mengembangkan EQ Anak benar-benar telah mempresentasikan lima wilayah kecerdasan emosi melalui kisah yang sangat sederhana dan dengan menggunakan Bahasa anak, sehingga mudah dipahami oleh anak. Melalui gambar-¬gambar berwarnanya yang cukup menarik, lima wilayah kecerdasan emosi ini mampu meningkatkan pengembangan kecerdasan emosi anak yang membaca atau mendengarkan Cerita tersebut. |
---|