STUDI TENTANG TENAGA KERJA WANITA DARI ASPEK EKONOMI DALAM INDUSTRI KERAJINAN BORDIR DI KABUPATEN SIDOARJO
1, Sebagian besar pekerja perempuan pada industri border berpendidikan rendah hal ini dapat terlihat hanya 20 % pekerja perempuan yang tamat SMTA,Dilihat dari status perkawinan 88,3 % tenaga kerja perempuan berstatus kawin dan 75,5 % kawin muda, yang mana sebagian besar suami mereka bekerja sebagai...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2005
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/42934/1/gdlhub-gdl-res-2008-soemartini-6333-kkbkk-2-k.pdf http://repository.unair.ac.id/42934/2/gdlhub-gdl-res-2008-soemartini-6333-kkbkk-2-7.pdf http://repository.unair.ac.id/42934/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | 1, Sebagian besar pekerja perempuan pada industri border berpendidikan rendah hal ini dapat terlihat hanya 20 % pekerja perempuan yang tamat SMTA,Dilihat dari status perkawinan 88,3 % tenaga kerja perempuan berstatus kawin dan 75,5 % kawin muda, yang mana sebagian besar suami mereka bekerja sebagai petani. Penghasilan rata-rata perbulan dari pekerja perempuan masih rendah sebagian besar dibawah UMR ,demikian mengenai cuti melahirkan mereka tidak mendapatkan hak penuh cuti melahirkan yang mana seharusnya mereka tetap digaji selama mereka cuti, tetapi mereka tidak diberikan gaji selama mereka cuti.. Sebagian besar pendapatan mereka 81,7%) digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan hanya 8,3 % yang digunakan untuk menabung hal ini menunjukkan begitiu rendahnya tingkat kesejahteraan mereka. Adapun jika dilihat dari tujuan pekerja perempuan bekerja di bidang border 91 ,7 % untuk mata pencaharian, dan 66, % untuk Hobby. 2. Faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri bordir Di Sidoarjo yaitu Modal kerja, tingkat kebutuhan hidup ,permintaan pasar dan waktu. 3.Permasalahan yang dihadapi Tenaga kerja perempuan pada industri bordir adalah rendahnya tkt pendidikan, rendahnya tingkat penghasilan dan rendahnya modal yang dimiliki, serta rendahnya kemampuan manajemen khususnya manajemen keuangan |
---|