TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR

Ciri segmental dan prosodi bahasa ibu (LI) sering memengaruhi pengucapan bahasa kedua (L2). Pengaruh dari LI ini disebut transfer bahasa (language transfer). Transfer negatif sering terjadi ketika seseorang yang telah memiliki aksen bahasa tertentu, mengucapkan bahasa lain, misalnya pelajar bahasa I...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sudijah, Dra., M.A., Deny Arnos Kwary
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42947/1/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-kkbkk--k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42947/13/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-lp8008-t.pdf
http://repository.unair.ac.id/42947/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.42947
record_format dspace
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic P134 Contrastive linguistics
PE1-3729 English
spellingShingle P134 Contrastive linguistics
PE1-3729 English
Sudijah, Dra., M.A.
Deny Arnos Kwary
TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
description Ciri segmental dan prosodi bahasa ibu (LI) sering memengaruhi pengucapan bahasa kedua (L2). Pengaruh dari LI ini disebut transfer bahasa (language transfer). Transfer negatif sering terjadi ketika seseorang yang telah memiliki aksen bahasa tertentu, mengucapkan bahasa lain, misalnya pelajar bahasa Inggris yang berasal dari Madura atau Makassar, masih sering mengucapkan bahasa Inggris dengan aksen bahasa ibu mereka. Transfer tersebut bisa berada pada tingkat segmental dan tingkat suprasegmental (prosodi) karena adanya berbagai perbedaan antara bahasa ibu mereka dengan bahasa Inggris. Kesulitan yang disebutkan di atas masih mungkin diatasi karena lingkungan sosial dan perilaku manusia akhir-akhir ini berubah dengan sangat cepat. Beberapa ciri segmental dan prosodi mungkin saja mengalami transfer positif jika ditunjang dengan perlakuan khusus. Hal ini dapat diawali dengan analisis ucapan kata-kata bahasa Inggris yang diucapkan oleh para penutur bahasa Madura dan Makassar. Analisis ini akan dapat menentukan ciri segmental dan prosodi bahasa ibu mereka yang tertransfer ke pengucapan kata-kata bahasa Inggris. Selanjutnya, perlakuan khusus berupa pelatihan fonetik artikulatoris dapat diterapkan untuk mengurangi atau menghilangkan terjadinya transfer negatif ciri segmental dan prosodi dari bahasa ibu mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri segmental dan prosodi apa saja yang ditransferkan ke dalam pengucapan kata-kata bahasa Inggris oleh penutur asli bahasa Madura dan Makassar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pelatihan fonetik artikulatoris terhadap pengucapan kata-kata bahasa Inggris oleh penutur asli bahasa Madura dan Makassar. Populasi penelitian ini terdiri atas dua kelompok yaitu mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Inggris yang bahasa ibunya adalah bahasa Madura dan yang bahasa ibunya adalah bahasa Makassar. Jumlah responden adalah delapan orang, yang terdiri dari empat penutur asli bahasa Madura dan empat penutur asli bahasa Makassar. Para responden tersebut harus lahir di Madura atau Makassar, menetap di Madura atau Makassar sejak lahir hingga pada saat pengambilan data, kedua orang tua mereka lahir dan menetap di Madura atau Makassar, mampu berbicara dalam bahasa Madura atau Makassar, dan belum pernah melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama. Selain itu, mereka juga harus berada di semester dua, program studi Bahasa dan Sastra Inggris, dengan Indeks Prestasi semester satu #8805; 3.00. Semua kriteria tersebut dikirim ke dua universitas, yaitu: Universitas Madura dan Universitas Hasanuddin. Dengan demikian, pemilihan delapan orang responden tersebut banyak bergantung pada pihak yang terkait di masing-masing universitas. Setelah mendapatkan responden yang memenuhi kriteria di atas, peneliti menyusun kata-kata bahasa Inggris yang mencakup semua bunyi yang ada. Para responden diminta mengucapkan kata-kata tersebut dan ucapan mereka direkam. Setelah itu, mereka diberi pelatihan fonetik artikulatoris selama lima hari. Setelah itu, ucapan mereka direkam kembali. Dalam menganalisis data, pertama-tama peneliti mengidentifikasi dan mentranskripsi rekaman dengan menggunakan transkripsi fonetik sesuai dengan International Phonetic Alphabets (IPA). Kedua, peneliti melakukan analisis fonetik artikulatoris dengan berfokus pada bunyi segmental yang mengalami transfer negatif pada saat responden dari penutur bahasa Madura dan Makassar mengucapkan kata-kata bahasa Inggris. Ketiga, peneliti melakukan analisis fonetik akustik dengan berfokus pada ciri prosodi yang mengalami transfer negatif pada saat responden mengucapkan kata-kata bahasa Inggris. Penelitian ini menemukan tujuh bunyi konsonan yang mengalami transfer negatif [k], [z], [v], [S], [0], [O], dan [d], serta sepuluh bunyi vokal yang juga mengalami transfer negatif: [i:], [3:], [o:], [u:], [a:], [æ], [au], [i], dan [e]. Setelah itu, reponden diberikan pelatihan fonetik artikulatoris untuk mengubah perilaku transfer negatif tersebut. Pelatihan ini terbukti cukup berhasil, namun ada tiga bunyi yang masih mengalami transfer negatif, yaitu [z], [v], dan [æ]. Transfer negatif tersebut utamanya disebabkan oleh tidak adanya sistem bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia, Madura, dan Makassar, serta pengaruh wicara cepat. Ciri prosodi yang mengalami transfer negatif, tidak nampak jika hanya didengarkan dengan menggunakan telinga. Akan tetapi, transfer ciri prosodi tersebut cukup nampak jika menggunakan peranti lunak fonetik akustik. Penutur bahasa Madura cenderung menunjukkan arah nada dari tinggi ke rendah, sedangkan penutur bahasa Makassar cenderung menunjukkan arah nada dari rendah ke tinggi.
format Other
NonPeerReviewed
author Sudijah, Dra., M.A.
Deny Arnos Kwary
author_facet Sudijah, Dra., M.A.
Deny Arnos Kwary
author_sort Sudijah, Dra., M.A.
title TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
title_short TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
title_full TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
title_fullStr TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
title_full_unstemmed TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR
title_sort transfer ciri segmental dan prosodi: studi artikulatoris dan akustik ucapan kata-kata bahasa inggris oleh penutur asli bahasa madura dan makassar
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2006
url http://repository.unair.ac.id/42947/1/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-kkbkk--k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42947/13/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-lp8008-t.pdf
http://repository.unair.ac.id/42947/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145147823226880
spelling id-langga.429472017-06-18T16:26:22Z http://repository.unair.ac.id/42947/ TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR Sudijah, Dra., M.A. Deny Arnos Kwary P134 Contrastive linguistics PE1-3729 English Ciri segmental dan prosodi bahasa ibu (LI) sering memengaruhi pengucapan bahasa kedua (L2). Pengaruh dari LI ini disebut transfer bahasa (language transfer). Transfer negatif sering terjadi ketika seseorang yang telah memiliki aksen bahasa tertentu, mengucapkan bahasa lain, misalnya pelajar bahasa Inggris yang berasal dari Madura atau Makassar, masih sering mengucapkan bahasa Inggris dengan aksen bahasa ibu mereka. Transfer tersebut bisa berada pada tingkat segmental dan tingkat suprasegmental (prosodi) karena adanya berbagai perbedaan antara bahasa ibu mereka dengan bahasa Inggris. Kesulitan yang disebutkan di atas masih mungkin diatasi karena lingkungan sosial dan perilaku manusia akhir-akhir ini berubah dengan sangat cepat. Beberapa ciri segmental dan prosodi mungkin saja mengalami transfer positif jika ditunjang dengan perlakuan khusus. Hal ini dapat diawali dengan analisis ucapan kata-kata bahasa Inggris yang diucapkan oleh para penutur bahasa Madura dan Makassar. Analisis ini akan dapat menentukan ciri segmental dan prosodi bahasa ibu mereka yang tertransfer ke pengucapan kata-kata bahasa Inggris. Selanjutnya, perlakuan khusus berupa pelatihan fonetik artikulatoris dapat diterapkan untuk mengurangi atau menghilangkan terjadinya transfer negatif ciri segmental dan prosodi dari bahasa ibu mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri segmental dan prosodi apa saja yang ditransferkan ke dalam pengucapan kata-kata bahasa Inggris oleh penutur asli bahasa Madura dan Makassar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pelatihan fonetik artikulatoris terhadap pengucapan kata-kata bahasa Inggris oleh penutur asli bahasa Madura dan Makassar. Populasi penelitian ini terdiri atas dua kelompok yaitu mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Inggris yang bahasa ibunya adalah bahasa Madura dan yang bahasa ibunya adalah bahasa Makassar. Jumlah responden adalah delapan orang, yang terdiri dari empat penutur asli bahasa Madura dan empat penutur asli bahasa Makassar. Para responden tersebut harus lahir di Madura atau Makassar, menetap di Madura atau Makassar sejak lahir hingga pada saat pengambilan data, kedua orang tua mereka lahir dan menetap di Madura atau Makassar, mampu berbicara dalam bahasa Madura atau Makassar, dan belum pernah melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama. Selain itu, mereka juga harus berada di semester dua, program studi Bahasa dan Sastra Inggris, dengan Indeks Prestasi semester satu #8805; 3.00. Semua kriteria tersebut dikirim ke dua universitas, yaitu: Universitas Madura dan Universitas Hasanuddin. Dengan demikian, pemilihan delapan orang responden tersebut banyak bergantung pada pihak yang terkait di masing-masing universitas. Setelah mendapatkan responden yang memenuhi kriteria di atas, peneliti menyusun kata-kata bahasa Inggris yang mencakup semua bunyi yang ada. Para responden diminta mengucapkan kata-kata tersebut dan ucapan mereka direkam. Setelah itu, mereka diberi pelatihan fonetik artikulatoris selama lima hari. Setelah itu, ucapan mereka direkam kembali. Dalam menganalisis data, pertama-tama peneliti mengidentifikasi dan mentranskripsi rekaman dengan menggunakan transkripsi fonetik sesuai dengan International Phonetic Alphabets (IPA). Kedua, peneliti melakukan analisis fonetik artikulatoris dengan berfokus pada bunyi segmental yang mengalami transfer negatif pada saat responden dari penutur bahasa Madura dan Makassar mengucapkan kata-kata bahasa Inggris. Ketiga, peneliti melakukan analisis fonetik akustik dengan berfokus pada ciri prosodi yang mengalami transfer negatif pada saat responden mengucapkan kata-kata bahasa Inggris. Penelitian ini menemukan tujuh bunyi konsonan yang mengalami transfer negatif [k], [z], [v], [S], [0], [O], dan [d], serta sepuluh bunyi vokal yang juga mengalami transfer negatif: [i:], [3:], [o:], [u:], [a:], [æ], [au], [i], dan [e]. Setelah itu, reponden diberikan pelatihan fonetik artikulatoris untuk mengubah perilaku transfer negatif tersebut. Pelatihan ini terbukti cukup berhasil, namun ada tiga bunyi yang masih mengalami transfer negatif, yaitu [z], [v], dan [æ]. Transfer negatif tersebut utamanya disebabkan oleh tidak adanya sistem bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia, Madura, dan Makassar, serta pengaruh wicara cepat. Ciri prosodi yang mengalami transfer negatif, tidak nampak jika hanya didengarkan dengan menggunakan telinga. Akan tetapi, transfer ciri prosodi tersebut cukup nampak jika menggunakan peranti lunak fonetik akustik. Penutur bahasa Madura cenderung menunjukkan arah nada dari tinggi ke rendah, sedangkan penutur bahasa Makassar cenderung menunjukkan arah nada dari rendah ke tinggi. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/42947/1/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-kkbkk--k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/42947/13/gdlhub-gdl-res-2008-sudijah-6658-lp8008-t.pdf Sudijah, Dra., M.A. and Deny Arnos Kwary (2006) TRANSFER CIRI SEGMENTAL DAN PROSODI: STUDI ARTIKULATORIS DAN AKUSTIK UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS OLEH PENUTUR ASLI BAHASA MADURA DAN MAKASSAR. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id