POTENSI EKSTRAK ETANOL MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI L) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT
Penelitian menggunakan hewan percobaan mencit ( Mus musculus) sebanyak 15 ekor dengan pemilihan random dan perlakuan-perlakuan berikut : Kontrol (Po) : Aquades steril 0.1 ml; Perlakuan 1 (P1): Ekstrak Phyllanthus niruri L dosis 4 mg/0.1 ml dan Perlakuan 2 (P2): Ekstrak Phyllanthus niruri L dosis 8 m...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2005
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/43000/1/gdlhub-gdl-res-2008-warsitosun-6534-lp0108-k.pdf http://repository.unair.ac.id/43000/2/gdlhub-gdl-res-2008-warsitosun-6534-lp0108-p.pdf http://repository.unair.ac.id/43000/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian menggunakan hewan percobaan mencit ( Mus musculus) sebanyak 15 ekor dengan pemilihan random dan perlakuan-perlakuan berikut : Kontrol (Po) : Aquades steril 0.1 ml; Perlakuan 1 (P1): Ekstrak Phyllanthus niruri L dosis 4 mg/0.1 ml dan Perlakuan 2 (P2): Ekstrak Phyllanthus niruri L dosis 8 mg/0.1 ml. Hasil yang diperoleh pada pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L selama 35 hari jika dibandingkan kontrol terhadap masing-masing dosis, sebagai berikut: Awal penelitian diperoleh rerata persen absorbansi motilitas spermatozoa mencit : (0.10 ± 0.04) pada kelompok kontrol (Po) sebagai placebo, jika diberikan ekstrak Phyllanthus niruri L 4 mg/0.1 ml (P1) diperoleh rerata yang meningkat: (0.16 ± 0.08). Pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L 8 mg/0.1 ml (P2) nilai rerata semangkin meningkat pula: (0.26 ± 0.10), masing-masing rerata mengalami peningkatan bertahap. Data rerata antar kelompok kontrol (Po) jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan 1 (P1) terdapat peningkatan rerata namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Pada perbandingan antara perlakuan 1 dan perlakuan 2, secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna, hal ini berarti bahwa pada pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L 4 mg/0.1 ml sudah memberikan pengaruh pada motilitas spermatozoa mencit namun secara statistik belum bermakna, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Nilai ini mengalami peningkatan jika dibandingkan antara perlakuan 1 dan perlakuan 2, artinya pada pemberian ekstrak Phyllanthus niruri L 8 mg/0.1 ml dapat menjadikan motilitas spermatozoa bertambah. Data-data hasil penelitian yang diperoleh, dilakukan uji data dengan Analisis Varian (Anava) satu arah untuk mengetahui adanya perbedaan parameter secara bermakna atau tidak bermakna. Jika terdapat perbedaan bermakna pada setiap perlakuan, dilanjutkan dengan uji LSD (Beda Nyata Terkecil) untuk mengetahui perbedaan antar mean perlakuan. Serangkaian penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan : Pemberian ekstrak meniran ( Phyllanthus niruri L) menyebabkan pertambahan motilitas spermatozoa pada dosis 4 mg/0.1 ml dan pertambahan yang signifikan pada dosis 8 mg/0.1 ml, sehingga dapat dikatakan ekstrak meniran ( Phyllanthus niruri L ) meningkatkan motilitas spermatozoa mencit ( Mus musculus ). Saran penggunaan ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L) dapat dipakai untuk meningkatkan motilitas spermatozoa namun hindari penggunaan yang lama dan dosis yang berlebih. |
---|