IbM kelompok pembatik Bromo pasca bencana erupsi 2011
Erupsi gunung Bromo pada 8 Nopember 2010 lebih merusak lahan pertanian dan rumah penduduk di desa sekitarnya. khususnya desa Ngadas dan Sukapura. Erupsi tersebut menyebabkan usaha pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian warga Bromo menjadi tidak dapat diandalkan. Memperhatikan kondisi...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/43109/1/gdlhub-gdl-res-2013-moechtarju-27349-lp.36-13-i.pdf http://repository.unair.ac.id/43109/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Erupsi gunung Bromo pada 8 Nopember 2010 lebih merusak lahan pertanian dan rumah penduduk di desa sekitarnya. khususnya desa Ngadas dan Sukapura. Erupsi tersebut menyebabkan usaha pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian warga Bromo menjadi tidak dapat diandalkan. Memperhatikan kondisi tersebut Universitas Airlangga bergerak cepat untuk berusaha membantu warga Bromo agar dapat membangun perkonomiannya kembali yang selama ini sangat bergantung pada sektor pertanian.
Setelah penandatanganan MoU antara Rektor Universitas Airlangga dengan Bupati Probolinggo yang disaksikan oleh Sekretaris daerah Propinsi jawa timur pada tanggal 21 Mei 2011. di Desa Ngadas. maka melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Airlangga telah dilakukan beberapa kegiatan untuk warga Bromo yang diantaranya adalah melatih membuat batik khas Bromo dan kerajinan sulam maupun pernik/asesoris. |
---|