Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal

Limbah pertanian mempunyai potensi yang besar sebagai pakan temak ruminansia karena produksinya yang tinggi, namun perlu diolah terlebih dahulu karena mempunyai kandungan protein yang rendah serta kandungan serat kas~ yang tinggi. Pengolahan secara biologis menggunakan mikroba atau enzim merupakan c...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mohammad Anam AI-Arif, 2012
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/43173/1/gdlhub-gdl-res-2013-alarifmoha-27483-lp.49-13-m.pdf
http://repository.unair.ac.id/43173/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
id id-langga.43173
record_format dspace
spelling id-langga.431732016-09-14T06:55:46Z http://repository.unair.ac.id/43173/ Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal Mohammad Anam AI-Arif, 2012 QR75-99.5 Bacteria S Agriculture (General) Limbah pertanian mempunyai potensi yang besar sebagai pakan temak ruminansia karena produksinya yang tinggi, namun perlu diolah terlebih dahulu karena mempunyai kandungan protein yang rendah serta kandungan serat kas~ yang tinggi. Pengolahan secara biologis menggunakan mikroba atau enzim merupakan cara pengolahan yang aman, namun membutuhkan biaya yang relatif mahal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan komposisi media altematif yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.), mendapatkan enzim selulase dengan aktivitas yang tinggi, mengetahui karakter enzim, serta mengetahui dosts fermentasi dan waktu inkubasi optimum. Pada tahap pertama dibuat media pertumbuhan bakteri selulolitik terdiri dari bahan kimia pro-analisa (M-O); serta tiga media altematif menggunakan jerami padi sebagai sumber karbon serta bahan kimia teknis. Sumber protein menggunakan urea (M-I), susu bubuk (M-2) dan hati ayam (M-3). Sebanyak 1% bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) ditanam pada masing-masing media, diinkubasi suhu 40°C selama 33 jam kecepatan 140 rpm. Dilakukan pengukuran kurva pertumbuhan dan produksi enzim selulase setiap 3 jam, pengukuran aktivitas enzim dan karakterisasi enzim. Pada tahap kedua dibuat media pertumbuhan bakteri dalanl jumlah besar, komposisi sesuai media terbaik pada tahap pertama. Bakteri selulolitik ditumbuhkan pada suhu 40°C selama 24 jam. Dibuat ransum ruminansia, difermentasi dengan 4 dosis bakteri selulolitik (0%; 2%; 3,5% dan 5%), diinkubasi selama 3 hari dan 7 hari. Dilakukan pengukuran Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar dan Serat Kasar pada saat masa inkubasi berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang ditanam pada media altematif membutuhkan waktu adaptasi lebih lama sebelum memasuki fase log (pertumbuhan); media hati ayam (M3) dan susu bubuk (M2) mempunyai puncak pertumbuhan yang hampir sama dengan kontrol. Produksi dan aktivitas enzim selulase paling tinggi pada susu bubuk jam ke-24. Suhu dan pH optimum enzim pada 50°C dan 8. Hasil penelitian pada tahap dua menunjukkan bahwa fermentasi ransum ruminansia dosis 2%; 3,5% dan 5% yang diinkubasi 7 hari secara signifikan meningkatkan kandungan Bahan Organik dan Protein Kasar, serta menurunkan Serat Kasar. Dosis 3,5% dan 5% dengan waktu inkubasi 7 hari juga secara signifikan meningkatkan kandungan Bahan Kering. UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/43173/1/gdlhub-gdl-res-2013-alarifmoha-27483-lp.49-13-m.pdf Mohammad Anam AI-Arif, 2012 (2012) Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
topic QR75-99.5 Bacteria
S Agriculture (General)
spellingShingle QR75-99.5 Bacteria
S Agriculture (General)
Mohammad Anam AI-Arif, 2012
Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
description Limbah pertanian mempunyai potensi yang besar sebagai pakan temak ruminansia karena produksinya yang tinggi, namun perlu diolah terlebih dahulu karena mempunyai kandungan protein yang rendah serta kandungan serat kas~ yang tinggi. Pengolahan secara biologis menggunakan mikroba atau enzim merupakan cara pengolahan yang aman, namun membutuhkan biaya yang relatif mahal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan komposisi media altematif yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.), mendapatkan enzim selulase dengan aktivitas yang tinggi, mengetahui karakter enzim, serta mengetahui dosts fermentasi dan waktu inkubasi optimum. Pada tahap pertama dibuat media pertumbuhan bakteri selulolitik terdiri dari bahan kimia pro-analisa (M-O); serta tiga media altematif menggunakan jerami padi sebagai sumber karbon serta bahan kimia teknis. Sumber protein menggunakan urea (M-I), susu bubuk (M-2) dan hati ayam (M-3). Sebanyak 1% bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) ditanam pada masing-masing media, diinkubasi suhu 40°C selama 33 jam kecepatan 140 rpm. Dilakukan pengukuran kurva pertumbuhan dan produksi enzim selulase setiap 3 jam, pengukuran aktivitas enzim dan karakterisasi enzim. Pada tahap kedua dibuat media pertumbuhan bakteri dalanl jumlah besar, komposisi sesuai media terbaik pada tahap pertama. Bakteri selulolitik ditumbuhkan pada suhu 40°C selama 24 jam. Dibuat ransum ruminansia, difermentasi dengan 4 dosis bakteri selulolitik (0%; 2%; 3,5% dan 5%), diinkubasi selama 3 hari dan 7 hari. Dilakukan pengukuran Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar dan Serat Kasar pada saat masa inkubasi berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang ditanam pada media altematif membutuhkan waktu adaptasi lebih lama sebelum memasuki fase log (pertumbuhan); media hati ayam (M3) dan susu bubuk (M2) mempunyai puncak pertumbuhan yang hampir sama dengan kontrol. Produksi dan aktivitas enzim selulase paling tinggi pada susu bubuk jam ke-24. Suhu dan pH optimum enzim pada 50°C dan 8. Hasil penelitian pada tahap dua menunjukkan bahwa fermentasi ransum ruminansia dosis 2%; 3,5% dan 5% yang diinkubasi 7 hari secara signifikan meningkatkan kandungan Bahan Organik dan Protein Kasar, serta menurunkan Serat Kasar. Dosis 3,5% dan 5% dengan waktu inkubasi 7 hari juga secara signifikan meningkatkan kandungan Bahan Kering.
format Other
NonPeerReviewed
author Mohammad Anam AI-Arif, 2012
author_facet Mohammad Anam AI-Arif, 2012
author_sort Mohammad Anam AI-Arif, 2012
title Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
title_short Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
title_full Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
title_fullStr Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
title_full_unstemmed Media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (Actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
title_sort media alternatif pengembang-biakan bakteri selulolitik (actinobacillus sp.) untuk produksi enzim pendegradasi serat secara massal
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 2012
url http://repository.unair.ac.id/43173/1/gdlhub-gdl-res-2013-alarifmoha-27483-lp.49-13-m.pdf
http://repository.unair.ac.id/43173/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145178242416640