ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PARA PESERO PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI INDONESIA
Sektor pariwisata di Indonesia memegang peranan yang penting dalam menghasilkan devisa negara, dimana dalam sektor ini sangat erat hubungannya dengan industri perhotelan dan jasa travel. Para invertor, calon investor dan pihak-pihak lain yang terkait, sangat membutuhkan informasi keuangan dari perus...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1997
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/43333/1/gdlhub-gdl-res-2014-handrianat-30858-3.ringk-n.pdf http://repository.unair.ac.id/43333/2/Tanti%20Handriana.pdf http://repository.unair.ac.id/43333/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Sektor pariwisata di Indonesia memegang peranan yang penting dalam menghasilkan devisa negara, dimana dalam sektor ini sangat erat hubungannya dengan industri perhotelan dan jasa travel. Para invertor, calon investor dan pihak-pihak lain yang terkait, sangat membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan ini. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan pesero yang diukur dari harga saham, Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah industri perhotelan dan travel services yang telah Go Pubic. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada lima variabel bebas yakni DPS (Divident Per Share), Capital Gain,tingkat keuntungan bebas resiko, dan Earning Per Share serta Leverage Ratio yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan para pesero secara bersama-sama Dan dari kelima variabel bebas tersebut, ada tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, diantaranya adalah variabel tingkatkeuntungan bebas resiko, variabel capital gain dan variabel earning per share. Bagian akhir dari analisis telah membuktikan tidak adanya gejala autokorelasi, gejala heteroskedastisitas maupun gejala multikolinearitas. |
---|