GEJALA INCAPSULASI DALAM PEMILIHAN JENIS PEKERJAAN PADA ETNIK MADURA

Penelitian ini secara umum ingin mengkaji ; pertama, menjelaskan bagaimana konsep incapsulasi muncul dalam penyerapan tenaga kerja etnik Madura yang ada di kota Surabaya. kedua menjelaskan pula bagaimana cara merekrut tenaga kerja yang baru datang (migran dari Madura) untuk dimasukkan ke dalam jarin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BAMBANG NUGROHADI, Drs
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1992
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/43350/1/gdlhub-gdl-res-2014-nugrohadib-30915-2.ringk-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/43350/2/BAMBANG%20NUGROHADI.pdf
http://repository.unair.ac.id/43350/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini secara umum ingin mengkaji ; pertama, menjelaskan bagaimana konsep incapsulasi muncul dalam penyerapan tenaga kerja etnik Madura yang ada di kota Surabaya. kedua menjelaskan pula bagaimana cara merekrut tenaga kerja yang baru datang (migran dari Madura) untuk dimasukkan ke dalam jaringan relasi mereka. Selain itu juga ingin menjelaskan pada situasi yang bagaimana saja .adat kebiasaan mereka •mengedepan di dalarn mempertahankan dominasi pekerjaan di sektor informal. D':ltu1: men::a~z.tJ:2.:;l gambaran dar i jawabz.:1-jawaban di at as . telah diwawancarai 30 orang respoden yang dipilih secara accidental di lokasi penelitian, Data dijaring dari jawaban-jawaban yang di perol eh dari mereka dengan panduim pedcman wawancara. Selain itu dipilih dari mereka sejumlah in~orman yan~ memberikan data dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mendalam (depth interview) . Hasi 1 penelitian menjelaskan bahwa konsep incapsulasi benar-benar diterapkan oleh etnik Madura di kota ini di dalam merekrut tenaga kerja. Di dalam menghadapi kompetisi memperoleh lapangan pekerjaan, mereka kembangkan strategi yang berakar kuat pada tradisi daerah asal. Cara merekrut tenaga kerjapun juga unik sifatnya. Mereka (orang Madura yang telah lama hidup di kota Surabaya) memang berhasil mencarikan atau mengusahakan peker jaan bagi para pendatang baru. Malah kesannya terlalu berlebih, karena selain pekerjaan merekapun juga mendapatkan jodoh yang jauh hari sebelumnya telah direncanakan oleh orang-orang tua tanpa sepengetahuan mereka. Antara p~kerjaan, jodoh ataupun kegiatan kehidupan yang lain tak dapat terpisahkan. Dominasi kuat pada pekerjaan di sektor informalpun nampaknya akan tetap bertahan lama. Ancaman dari warga kota lainnya di luar etnik Madura yang ditandai oleh sikap menjauh, mengucilkan pada banyak aspek kehidupan yang menjadi penyebabnya. Orang Madura karena kondisi ini rnencari perlindungan di antara sesarnanya. Diperkuatnya kembaIi solidaritas yang diwijudkan dalam banyak kegiatan hidup sepe~ti tolong-rnenol ong , berkornunikasi dalarn bahasa daerah, perkawinan di antara mereka rnisalnya sebagai bentuk dari strategi merninimalisir ancaman tersebut. Bahkan dengan keadaan yang demikian ini, dominasi mereka pada settor informal tidak atau belum tergeser