PERGESERAN OKUPASI, PENDUDUK DI DAERAH PlNGGIRAN SELATAN KOTA SURABAYA

Penelitian bermaksud mencari jawab atas Permasalahan apakah di daerah desa pinggiran kota yang mengalami pertumbuhan industri, akan menqakibatkan terjadinya pergeseran okupasi akibat invasi industri bagi penduduk asli (native) dan apakah pengaruh industri tersebut melahirkan segregasi antara pendudu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hotman Siahaan, Drs., Siti Norma, Dra, I. B. Wirawan, Drs., Ema Subekti, Drs.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1983
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/43584/1/gdlhub-gdl-res-2014-drshotmans-31576-10.ring-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/43584/2/gdlhub-gdl-res-2014-drshotmans-31576-full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/43584/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian bermaksud mencari jawab atas Permasalahan apakah di daerah desa pinggiran kota yang mengalami pertumbuhan industri, akan menqakibatkan terjadinya pergeseran okupasi akibat invasi industri bagi penduduk asli (native) dan apakah pengaruh industri tersebut melahirkan segregasi antara penduduk asli (native) dengan kaum pendatang (suburbanite) dan se1anjutnya menimbulkan iso1asi sesial dan iso1asi spatial. Dari hasil pengamatan ternyata bahwa pertumbuhan industri menimbu1kan terjadinya pergeseran okupasi di kalangan penduduk asli (native) desa pinggiran kota, tetapi pergeseran okupasi tersebut justru tidak di dalam industri di desa pinggiran kota itu, me1ainkan di daerah lain. Industri setempat tidak menyerap tenaga kerja cara native, melainkan para pendatang (suburbanite) yang sebagai suatu segregasi, berhadapan dengan segregasi penduduk asli (native), tetapi tidak melahirkan isolasi sosial dan isolasi spatial. Dari hasil pengamatan ternyata bahwa pertumbuhan industri menimbu1kan terjadinya oerqeseran okupasi di kalangan penduduk as1i (native) dese pinggiran kota, tetapi pergeseran okupasi tersebut justru tidak di dalam industri di desa pinggiran kate itu, me1ainkan di daerah lain. Industri setempat tidak rnenyerap tenaga kerja para native, me1ainkan para pendatanq (suburbanite) yang sebagai suatu seqregasi, berhadapan dengan segreoasi penduduk as1i (native), tetapi tidak melahirkan iso1~si sosia1 dan isolasi spatial.