PELAKSANAAN GAGASAN INDONESIA INCORPORATED DALAM USAHA PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS INDONESIA

• Main Authors: Ajar Triharso, Drs., MS, I. Basis Susilo, Drs. MA, Vinsensio H.A. Dugis, Drs., Gitadi Tegas Supramudyo, Drs.
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1993
• Subjects: HD6350-6940.7 Trade unions. Labor unions. Workers' associations; JZ24-38 Societies, associations, academies, institutes, etc., for the study of international relations; K3941-3974 Trade and commerce; K524-525 Treaties and other international agreements
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/43598/1/gdlhub-gdl-res-2014-triharsoaj-31590-3.ringk-n.pdf; http://repository.unair.ac.id/43598/13/gdlhub-gdl-res-2014-triharsoaj-31590-full%20text-min.pdf; http://repository.unair.ac.id/43598/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

PELAKSANAAN GAGASAN "INDONESIA INCORPORATED" DALAM USAHA PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS INDONESIA (Ajar Triharso, l. Basis Susilo, Vinsensio MA Dugis dan Gitadi Tegas, 1992., 88 nalaman) Dalam usaha peningkatan pertumbuhan ekspor non-migas tidak lepas dari pembangunan dunia usaha. Diamanatkan oleh GBHN 1983 dalam Pelita IV dalam membangun dunia usaha agar pemerintah bekerjasama dengan KADIN. Setelah Pelita IV diselesaikan salah satu produknya adalah UU No. 1 tahun 1987 tentang KADIN dalam penataan dunia usaha. GBHN 1988 kemudian menindak lanjuti amanat tersebut untuk dilaksanakan pada Pelita V. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut secara operasional oleh Henteri Perdagangan pada Kab inet P,embangunan V d icanangkan ga.gasan .. Indones ia Incori;>orated". . Untuk menemukan jawabat atas pertanyaan bagai mana "Indonesia Incorporated" sebagai bentuk kebijaksanaan dilaksanakan adalah merupakan tujuan penelitian ini d i lakukan.' Penelitian eksploratif ini mengunakan metode survai dalam pencarian data dan diskriptif dalam penyusunan hasilnya. Pelaksanaan kemauan politik usaha peningkatan ekspor nonmigas, ternyata semangat "Indonesia Incorporated" dari Menteri Perdagangan mewarnai .hubungan pemerintah dan dunia usaha. Dunia usaha dengan antusias melakukan i vestasi modalnya ke dalam bidang-bidang yang menghasilkan komoditi ekspor non-migas. Sementara pemerintah menyediakan sarana dan prasaranan yang menunjang dalam betuk peraturan (piket-paket kebijakan), sarana fisik (trasportasi, komunikasi) dan juga lembaga-lembaga (BPEN, DPE. ITPC. etc.. ). Hasilnya dapat dilihat dengan kenaikan prosentase komposisi ekspor non-migas dibandingkan ekspor migas dalam contribusinya pada pendapatan dan tabungan nasional. Sejak tahun 1988 ekspor nonmigas dapat mengambil alih dominasi ekspor migas dalam komposisi ekspor Indonesia. Sekarang ekspor nonmigas mencapai lebih dari 60% diri seluruh pendapatan ekspor.